TEMPO.CO, Medan - Ratusan warga dari beberapa desa di Kecamatan Onan Runggu, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, membantu pencarian helikopter yang hilang kontak, Minggu, 11 Oktober 2015. Heli jenis Eurocopter yang terbang dari Desa Siparmahan Sihotang, Kecamatan Harian Boho, ke Kualanamu, Deli Serdang, itu diduga jatuh di sekitar Danau Toba.
"Sejak tadi malam kami mencari dengan menyisir pantai Danau Toba. Kemudian kami lanjutkan pagi ini bersama tim SAR. Ada ratusan warga yang ikut mencari," kata Pasaribu, Senin, 12 Oktober 2015. Pencarian memerlukan waktu lama karena memakai perahu nelayan. "Kalau memakai speed boat bisa lebih cepat," ujar Pasaribu.
Cuaca di Danau Toba yang berkabut dan tingginya gelombang, menurut Pasaribu, membuat pencarian yang dilakukan masyarakat belum membuahkan hasil.
Mangapar Limbong, warga Kecamatan Onan Runggu, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, menuturkan cuaca di perairan Danau Toba saat helikopter yang diduga jatuh ke danau raksasa tersebut. "Kondisi berkabut, jarak pandang di perairan Danau Toba," kata Limbong.
Penuturan warga sekitar pelabuhan penyeberangan di Kecamatan Nainggolan, kepada Limbong, kemarin, pukul 12.00 WIB saat sebagian besar penduduk Kecamatan Nainggolan ibadah di gereja, melihat helikopter terbang rendah di perairan Danau Toba menuju Balige, Toba Samosir.
"Warga Nainggolan mengatakan kepada saya melihat helikopter terbang sangat rendah dan tiba-tiba tidak terlihat lagi di sekitar 500 meter dari pelabuhan kapal feri di Kecamatan Nainggolan," kata Limbong.
Limbong melanjutkan, karena warga Onan Runggu dan Kecamatan Nainggolan yang jaraknya sekitar dua kilometer, banyak yang mengaku melihat ada helikopter terbang rendah dengan posisi oleng ke kanan dan ke kiri dan menghilang sekitar jarak 500 meter dari bibir pantai Pelabuhan Nainggolan." Kami curiga heli itu terjun ke dalam Danau," tuturnya.
SAHAT SIMATUPANG