TEMPO.CO , Makassar - Rumah kos di Jalan BTN Hartaco Indah, Kelurahan Parangtambung, Kecamatan Tamalate, dilempari bom molotov oleh sekelompok orang tak dikenal, Ahad, 11 Oktober, sekitar pukul 05.00 Wita. Rumah kos itu diketahui sebagai tempat nongkrong mahasiwa Fakultas Seni dan Desain Universitas Negeri Makassar. Akibat serangan itu, kaca jendela rumah kos dan satu unit sepeda motor hangus terbakar.
Salah seorang penghuni rumah kos, Sajaruddin, 54 tahun, mengatakan beruntung api bisa segera dipadamkan. "Apinya sudah merembet ke plafon. Saya tidak tahu apa motif pelemparan bom molotov itu. Tapi rumah kos ini memang menjadi tempat kumpul untuk latihan mahasiswa seni," katanya.
Lokasi pelemparan bom molotov itu berada tepat di depan kamar kos yang ditempati empat mahasiswa, yakni Andis Saputra, Waris Sutrisno, Rudianto, dan Rian Hidayat. Kamar kos Sajaruddin berada di samping kamar milik mahasiswa itu. Rumah kontrakan itu diketahui milik Arifin, pensiunan pegawai negeri di Makassar.
Sajaruddin menerangkan, aksi pelemparan bom molotov itu berlangsung sangat cepat. Saat kejadian, pria yang bekerja sebagai wiraswasta tersebut tengah mengambil air wudu.
Tiba-tiba, ia mendengar suara pecahan kaca yang terkena lemparan bom molotov. Saat mengecek ke teras rumah kos, kobaran api sudah membesar. Dengan dibantu sejumlah tetangga, Sajaruddin memadamkan kobaran api.
Anggota Kepolisian Sektor Tamalate dan tim identifikasi Kepolisian Resor Kota Besar Makassar langsung terjun ke lokasi untuk melakukan olah TKP. Kepolisian mengamankan sejumlah barang bukti berupa pecahan botol dan sumbu yang terbuat dari kain yang sudah terbakar. Kepolisian juga menyita satu unit sepeda motor Suzuki Smash DD-4007-FC yang terbakar.
Kepala Polsek Tamalate Komisaris Suaib A. Madjid mengatakan pihaknya masih menyelidiki pelemparan bom molotov di rumah kontrakan tersebut. Kepolisian masih memeriksa saksi-saksi.
Menurut Suaib, polisi belum mendapatkan informasi rinci ihwal kemungkinan motif aksi pelemparan bom molotov itu. Musababnya, saksi yang diperiksa, seperti Sajaruddin, merupakan penghuni kos yang baru tinggal selama sebulan. "Kasus pelemparan bom molotov itu masih terus diselidiki motifnya. Kami tunggu mahasiswa penghuni kos dan pemilik kendaraan bermotor yang terbakar," tuturnya.
TRI YARI KURNIAWAN