TEMPO.CO , Jakarta: Pemerintah Kota Balikpapan Kalimantan Timur mencatat ada 3.559 jiwa penderita penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) akibat serbuan kabut asap. Jumlah penderita ISPA ini melonjak dibandingkan pekan sebelumnya yang hanya 2.400 jiwa warga Balikpapan.
“Terjadi lonjakan dibandingkan pekan sebelumnya,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Balerina JPP, Minggu, 11 Oktober 2015.
Balerina mengatakan peningkatan penderita penyakit ISPA ini diduga disebabkan kabut asap kiriman dari kebakaran hutan di Kalimantan Timur maupun Kalimantan Tengah. Permasalahan kabut asap ini memang sudah menganggu sejak sebulan terakhir di wilayah Balikpapan.
Namun, Balerina menilai lonjakan penderita penyakit ISPA ini tidak terlalu signifikan dibandingkan kota lainnya di Kaltim yang berdekatan langsung dengan lokasi kebakaran hutan. Pemerintah Kota Balikpapan juga belum menetapkan lonjakan penyakit ISPA ini sebagai kejadian luar biasa yang membutuhkan penanganan khusus.
Keberadaan kabut asap di Balikpapan yang berkontribusi nyata terhadap ISPA akan diantisipasi dengan pembagian masker. Balerina mengatakan, mereka akan membagikan lebih dari 1.000 masker kepada warga Balikpapan yang beraktifitas di luar rumah.
“Kalau tidak perlu keluar rumah, khususnya anak-anak, lebih baik di rumah saja. Kalaupun terpaksa keluar rumah, pakai masker dan kacamata,” tuturnya.
Kabut asap kebakaran hutan di Balikpapan tidak separah kota lain di Kaltim, Kalsel dan Kalteng. Selama sebulan ini, asap terlihat di pagi hari serta tidak terlalu mengganggu pengguna jalan. Masyarakat Balikpapan masih beraktivitas seperti biasa, sebagian di antaranya menggunakan masker pelindung pernapasan.
Hanya penerbangan Bandara Sepinggan Balikpapan yang kerap membatalkan penerbangan mengingat minimnya jarak pandang pilot pesawat. Tiga hari lalu, lima penerbangan tujuan Bandara Sepinggan Balikpapan terpaksa mendarat di Bandara Hasanuddin Makassar sembari menunggu membaiknya jarak pandang di Balikpapan.
Lima penerbangan yang gagal mendarat saat itu adalah Citylink, Garuda, Batik Air, dan Sriwijaya yang berasal dari Jakarta dan Surabaya tujuan Balikpapan. Otoritas Bandara Sepinggan terpaksa mengalihkan pendaratan pesawat pesawat ini ke Bandara Hasanuddin Makassar Sulawesi Selatan.
SG WIBISONO