TEMPO.CO, Pekanbaru - Sejumlah wilayah Riau kembali diselimuti kabut asap setelah sempat hilang diguyur hujan dua hari lalu. Indeks Standar Pencemaran Udara di beberapa wilayah berada pada level tidak sehat. Di Pekanbaru ISPU mencapai 170 Psi atau tidak sehat.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika stasiun Pekanbaru melaporkan satelit Tera dan Aqua memantau lonjakan titik panas di sejumlah wilayah Sumatera mencapai 726. Jumlah tersebut jauh meningkat dari hari sebelumnya 144 titik. Sumatera Selatan masih menjadi daerah penyumbang titik panas terbanyak mencapai 613 titik.
"Titik panas terpantau pukul 07.00 pagi," kata Kepala BMKG Pekanbaru Sugarin, Ahad, 11 Oktober 2015.
Baca juga:
Risma dan Putra Bung Tomo Nostalgia Pertempuran 10 November
Ibu-Anak Dibunuh di Cakung, Begini Suasana Rumahnya
Menurut Sugarin, titik panas terus meluas di lima daerah lainnya yakni Bangka Belitung 44 titik, Jambi 46 titik, Lampung 15 titik dan Bengkulu satu titik. Sedangkan wilayah Riau terpantau tujuh titik yang tersebar di Indragiri Hilir lima titik, Indargiri Hulu satu titik dan Siak satu titik. "Tingkat kepercayaan di atas 70 persen yaitu empat titik," ujarnya.
Sugarin menjelaskan, secara umum cuaca wilayah Riau cerah berawan diselimuti kabut asap. Peluang hujan dalam intensitas ringan tidak merata terjadi Riau bagian utara, barat dan pesisir. "Temperatur maksimum 31.0-33.0 derjat calcius," ucapnya.
Baca juga:
Anggun Raih Planet Music Awards di Singapura
Twitter Dikabarkan Akan Pangkas Karyawan, Ini Alasannya
Kabut asap sisa kebakaran hutan kembali mengganggu kualitas udara di sejumlah wilayah Riau seperti Pekanbaru jarak pandang menurun hingga 500 meter, Rengat 800 meter, Dumai 400 meter dan Pelalawan 400 meter.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Riau Edwar Sanger mengaku, kabut asap yang menyelimuti Riau merupakan kiriman dari Sumatera Selatan dan Jambi. Tiupan angin yang bergerak dari selatan ke utara membuat asap sisa kebakaran hutan di dua daerah itu terkirim ke Riau. "Ini asap kiriman," ujarnya.
RIYAN NOFITRA