TEMPO.CO, Padang - Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti sejumlah provinsi di Pulau Sumatera, terutama di Jambi dan Sumatera Selatan. Tapi Sumatera Selatan mendapat perhatian lebih.
"Titik api paling banyak ada di Sumatera Selatan," kata Presiden Joko Widodo pada Sabtu, 10 Oktober 2015, setelah meninjau pembangunan jalur kereta api Bandar Udara Minangkabau, Kabupaten Padang Pariaman. “Makanya konsentrasi pemadaman titik api diarahkan ke Sumatera Selatan.”
Menurut dia, pemerintah tidak akan mengabaikan penegakan hukum bagi pelaku dan pihak-pihak yang bertanggung jawab atas terjadinya pembakaran hutan dan lahan. "Itu pasti," ucap Jokowi. Pengusutan secara hukum, ujar Presiden, dikomandoi Kepala Kepolisian RI Jenderal Badrodin Haiti.
Adapun prajurit-prajurit militer sudah mendarat di Provinsi Sumatera Selatan untuk membantu pemadaman api. Mereka di bawah koordinasi Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan.
Jokowi melakukan kunjungan kerja sejak Kamis hingga Sabtu, 8-10 Oktober 2015, di Sumatera Barat dan Riau. Presiden bersama sejumlah menteri dan pejabat melihat langsung bencana asap di sana, terutama di Kampar, Riau. Namun Jokowi batal mengunjungi Jambi lantaran terhalang kabut asap, yang membuat jarak pandang pendek di Bandara Sultan Thaha, Jambi.
ANDRI EL FARUQI