TEMPO.CO, Padang - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan jalur kereta api dari kota ke stasiun Bandara Internasional Minangkabau (BIM), beroperasi pada 2016.
"Tahun depan bisa beroperasi ya," ujar Jokowi saat meninjau pembangunan jalur kereta api Duku dengan Stasiun Bandara Minangkabau, Sabtu, 10 Oktober 2015.
Menurut Jokowi, jalur kereta api tersebut menghubungkan Bandara Minangkabau dengan sejumlah stasiun di kota. Rutenya memiliki panjang 23 kilometer.
Sementara, dari stasiun BIM menuju ruang tunggu akan menggunakan jembatan atau sky bridge. Dari Stasiun BIM menuju Bandara BIM, Jokowi mengatakan, pihak Angkasa Pura II cabang BIM menyiapkan sky bridge untuk penumpang.
Jokowi mengatakan, seluruh bandara di Indonesia akan memiliki trasportasi penghubung dengan kota. "Nanti semua airport dihubungkan dengan kota. Menggunakan kereta api atau trem. Tergantung kotanya," ujar Jokowi.
Saat ini baru Bandara Kualanamu, Medan, Sumatera Utara yang memiliki kereta api dari kota ke bandara. Sementara, untuk Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng,Tangerang masih dalam pengerjaan.
Baca juga:
Kecelakaan Maut, Istri dan Anak Wali Kota Langsa Meninggal
Rumah Pembunuh Bocah dalam Kardus Jadi Tontonan Warga
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan pembangunan jalur kereta api menuju Bandara Minangkabau ini memanfaatkan jalur yang sudah ada. Yaitu dari Stasiun Padang menuju Stasiun Duku.
"(Yang dibangun) Dari Stasiun Duku disambung 4 kilometer ke halaman Bandara," ujar Jonan saat mendampingi Presiden Jokowi meninjau pembangunan jalur kereta api Duku ke Bandara Minangkabau, Sabtu 11 Oktober 2015.
Kata Jonan, jalur ini bisa menjadi alternatif transportasi bagi masyarakat menuju Bandara Minangkabau.
Jonan mengaku menunjuk PT KAI sebagai operator jalur tersebut. Sebab, belum bisa dioperasikan secara komersial, karena pembangunan dilakukan menggunakan dana APBN sebesar Rp 127,5 miliar.
Berbeda dengan di Bandara Kualanamu. Pengoperasiannya dilakukan PT Railing. Sebab, pembangunan Stasiun Kualanamu tidak menggunakan APBN. Namun biaya dibagi dengan komposisi Railing sebesar 40 persen dan Angkasa Pura II 60 persen.
ANDRI EL FARUQI