TEMPO.CO, Bukittinggi - Presiden Joko Widodo mengunjungi rumah kelahiran proklamator RI, Mohammad Hatta, di Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Jumat, 9 Oktober 2015.
Jokowi mengatakan Bung Hatta banyak mengajarkan nilai-nilai filosofis bagi generasi muda, di antaranya kedisiplinan. "Kedisiplinan yang ketat," ujar Jokowi saat mengunjungi rumah kelahiran Bung Hatta, Jumat, 9 Oktober 2015.
Menurut Jokowi, Bung Hatta dikenal merakyat. Bung Hatta sangat cinta kepada rakyat kecil. Ini bisa dilihat dari sikap dan apa yang pernah disampaikannya.
Kecintaan Bung Hatta terhadap rakyat kecil juga terlihat dari sektor ekonomi. Bung Hatta dikenal dengan ekonomi prorakyat. "Kita semua tahu itu," kata Jokowi. Dalam kesehariannya, Bung Hatta juga dikenal sebagai sosok yang keras hati. Kata Jokowi, hal-hal prinsip bagi Bung Hatta tidak bisa ditawar-tawar.
Jokowi bersama Ibu Negara Iriana tiba di rumah Bung Hatta sekitar pukul 06.48. Mereka disambut putri Wakil Presiden Indonesia pertama itu, Meutia Farida Hatta. Ikut dalam rombongan, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Menteri Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Panglima TNI Gatot Nurmantyo, dan mantan Kepala Bappenas Andrinof Chaniago.
Baca Juga:
Jokowi terlihat mengenakan kemeja putih dan topi merah bertulisan “+62”. Topi tersebut pernah dipakai saat dia mengunjungi Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada 27 September 2015. Angka +62 merupakan kode telepon internasional untuk Indonesia.
Ia memasuki setiap ruangan di rumah berdinding kayu itu. Termasuk kamar tempat kelahiran Bung Hatta yang terletak di lantai 2. Setelah mengunjungi rumah kelahiran Bung Hatta, Jokowi melanjutkan perjalanannya menuju Kampar, Riau. Di sana Presiden meninjau bencana asap.
ANDRI EL FARUQI