TEMPO.CO, Palembang - Jumlah titik di sejumlah daerah di Provinsi Sumatera Selatan hari ini, Kamis, 8 Oktober 2015, berkurang dibanding pada hari sebelumya. Namun Kota Palembang masih diselimuti kabut asap yang tebal.
Berdasarkan pantauan Tempo, sekitar pukul 06.00-08.00 WIB, sebagian besar pengguna kendaraan tetap menghidupkan lampu utamanya untuk menembus kabut asap dan memudahkan arah pandang.
Salah seorang pengendara minibus, Suhendro, mengatakan harus menyalakan lampu guna menghindari kecelakaan lalu lintas. Dia mengemudikan kendaraannya dari arah Kertapati menuju pusat kota. "Tadi sempat gelap sekali karena matahari terhalang kabut," kata pegawai BUMN itu.
Kepala Seksi Observasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Bandara Sultan Mahmud Badarudin II Palembang Agus Santosa menjelaskan, jumlah titik api yang terpantau oleh satelit Aqua dan Terra Modis turun drastis dibanding pada Rabu, 7 Oktober 2015.
Hari ini hanya terpantau 239 titik api. Sehari sebelumnya mencapai 467 titik api. "Hari ini hanya terdeteksi di tiga kabupaten," ujarnya.
Berdasarkan pemindaian oleh satelit yang diperbarui pada Kamis pagi, di Ogan Komering Ilir (OKI) terdapat 229 titik api, Muara Enim 1 titik api, dan Musi Banyu Asin (Muba) 9 titik api. Sedangkan pada sehari sebelumnya hampir setiap kabupaten memiliki titik api.
Dari 467 titik api Rabu kemarin, api mulai merambah ke Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan sebanyak 52 titik, OKU Induk 26 tititk, serta OKU Timur 24 titik. Jumlah terbanyak tetap berada di Ogan Komering, yakni 270 titik.
Agus mengatakan jarak pandang sempat memburuk pada pagi hari. Berdasarkan laporan cuaca dari Bandara Sultan Mahmud Badarudin II Palembang, jarak pandang di kawasan bandara pada pukul 07.00 WIB hanya 0,3 kilometer.
Menjelang siang hari, kondisinya berangsur normal. Pada pukul 10.30 WIB, jarak pandang menjadi 1,5 kilometer. "Berubah-ubah sesuai pergerakan arah angin," ujarnya.
PARLIZA HENDRAWAN