Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penanganan Korban Asap Buruk, Ini Jawaban Menteri Kesehatan

Editor

Agung Sedayu

image-gnews
Menteri Kesehatan, Nila F. Moeloek. ANTARA/Andika Wahyu
Menteri Kesehatan, Nila F. Moeloek. ANTARA/Andika Wahyu
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Nila F. Moeleok Nila mengatakan saat ini pemerintah lebih mengutamakan upaya pemadaman api kebakaran yang menyebabkan bencana asap. Menurutnya, Presiden Jokowi menginstruksikan untuk mengutamakan pemadaman api karena merupakan sumber dari masalah kesehatan yang terjadi di Sumatera dan Kalimantan. "Tadi Pak Presiden minta, matikan api. Itu dulu. Jadi kita harus matikan dulu penyebabnya," katanya di Kompleks Istana, Rabu, 7 Oktober 2015.

Menurut Nila, penanganan kesehatan yang sudah dilakukan pemerintah terhadap masyarakat korban bencana kabut asap selaman ini sudah cukup. Kementerian Kesehatan sudah mendistribusikan obat, masker, dan oksigen yang diminta. Menurut dia, jika masih ada masalah kesehatan seperti gangguan pernapasan yang terjadi saat ini, hal itu disebabkan oleh asap yang masih belum berhenti. "Hari ini Anda yang terkena ISPA, kemudian besok saya yang ISPA," katanya.

Terkait dengan permintaan supaya pemerintah memberikan masker jenis N95, menurut Nila itu justru tidak tepat. Alasannya, masker yang paling cocok bagi warga korban kabut asap saat ini adalah masker biasa, bukan masker N95.

Masker N95 justru dianggap tidak cocok untuk dipakai warga menghadapi kabut asap karena memiliki pori-pori yang kecil, sementara itu polutan yang dihasilkan asap besar. "Masker N95 itu pori-porinya kecil sekali, sedangkan polutannya saat ini itu agak besar. Jadi kalau itu menempel (di masker), jadinya malah menutup pori-pori, malah pernafasannya menjadi lebih sulit," kata Nila di Kompleks Istana, Rabu, 7 Oktober 2015.

Nila mengatakan masker N95 memang harusnya digunakan untuk bencana. Namun untuk menangani masalah kesehatan masyarakat korban bencana kabut asap, kata dia, paling tepat menggunakan masker biasa. "N95 itu untuk virus yang kecil, nah itu lebih menahan. Pori-porinya 0,6. Jadi itu tergantung partikelnya. Karena dia kan untuk menahan partikel," katanya.

Meski menyarankan untuk menggunakan masker biasa, Nila mempersilakan jika ada masyarakat yang ingin menggunakan masker N95.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelumnya, Juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho mengatakan bahwa penanganan kesehatan para korban kabut asap di daerah terdampak kabut asap buruk. Menurut dia, jumlah Posko kesehatan dan alat-alat kesehatan tidak sebanding dengan banyaknya masyarakat yang menjadi korban. "Padahal Presiden Jokowi sudah memerintahkan Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan untuk lebih aktif menangani korban," ujar Sutopo di kantornya, Selasa, 6 Oktober 2015.

Sutopo mencontohkan soal masker. Menurutnya, masker yang selama ini disediakan dan dibagikan ke masyarakat adalah masker biasa yang berbahan kanvas. Masker jenis tersebut bukan masker yang layak untuk digunakan melawan gempuran kabut asap seperti yang saat ini terjadi di Sumatera dan Kalimantan. Harusnya, kata dia, Kementerian Kesehatan semestinya memberikan masker N95 yang bisa menyaring partikel debu hingga 95 persen. "Kalau memang dananya kurang, bisa menyurati Kepala BNPB," kata dia.

Hal senada juga diungkapkan Wahana Lingkungan Hidup mengatakan pemerintah abai pada korban terdampak asap. Karena itu Walhi tengah menyiapkan gugatan masyarakat sipil kepada penyelenggara negara terkait dengan penanganan kabut asap.

ANANDA TERESIA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

2 hari lalu

Foto handout yang disediakan oleh Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (BASARNAS) menunjukkan desa Laingpatehi setelah letusan Gunung Ruang, di Sulawesi Utara, Indonesia, 19 April 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM melaporkan Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, meletus pada 16 April malam. Akibat letusan Gunung Ruang, 272 KK atau sekitar 828 jiwa dievakuasi. EPA-EFE/BASARNAS
Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.


Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

2 hari lalu

Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang
Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.


Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

12 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.


3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

29 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?


Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

30 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.


Astra Gandeng Raline Shah Sebagai Juri Tamu di 15th SATU Indonesia Awards 2024

42 hari lalu

Astra Gandeng Raline Shah Sebagai Juri Tamu di 15th SATU Indonesia Awards 2024

Pendaftaran SATU Indonesia Awards dibuka mulai 4 Maret - 4 Agustus 2024.


Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

49 hari lalu

Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan IMERI-FKUI. Kredit: FKUI
Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.


Pilihan Menu Makan Siang Gratis Ala Prabowo: Paket Ayam dan Perkedel, Gado-Gado hingga Siomay

54 hari lalu

SMP Negeri 2 Curug, Tangerang melakukan persiapan simulasi program makan siang gratis. Agenda simulasi dilakukan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada Kamis, 29 Februari 2024. TEMPO/Riani Sanusi Putri
Pilihan Menu Makan Siang Gratis Ala Prabowo: Paket Ayam dan Perkedel, Gado-Gado hingga Siomay

Berikut ini perkiraan sejumlah menu makan siang gratis ala Prabowo-Gibran....


Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

31 Januari 2024

Pasien penderita kusta di Rumah Sakit Anandaban Leprosy Mission di Lele, Nepal, 24 Januari 2015. (Omar Havana/Getty Images)
Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

Masih ada sejumlah penyakit tropis terabaikan yang belum hilang dari Indonesia sampai saat ini. Perkembangan medis domestik diragukan.


174 Warga Gaza Tewas dalam 24 Jam

28 Januari 2024

Warga Palestina yang melarikan diri dari Khan Younis menuju Rafah, akibat operasi darat Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas di selatan Jalur Gaza, 25 Januari 2024. Setidaknya 50 warga Palestina tewas di Khan Younis dalam 24 jam terakhir. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
174 Warga Gaza Tewas dalam 24 Jam

Laporan Kementerian Kesehatan Palestina wilayah Gaza menyebut ada 174 warga Gaza yang gugur dalam serangan Israel yang masih berlanjut