TEMPO.CO, Jakarta - Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) akan membangun arsip Kepresidenan di gedung Arsip Jalan Gajah Mada, Jakarta. Tujuan pembangunan ini supaya masyarakat mengenal lebih dekat tentang pemimpin Republik Indonesia dari masa ke masa.
"Ke depan ada dua program utama ANRI yaitu membangun arsip kepresidenan di gedung arsip Gajah Mada dan mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Kearsipan atau STIKER," kata Kepala ANRI, Mustari Irawan melalui siaran pers di Jakarta, Senin, 5 Oktober 2015.
Menurutnya, saat menyusun grand design arsip Kepresidenan untuk mewujudkan program tersebut. "Ada bagian non-heritage gedung arsip Gajah Mada yang akan dibangun museum kepresidenan, semacam diorama yang ada di gedung ANRI Ampera," katanya.
Hanya saja dioramanya berisi perjalanan sejarah kepemipimpinan Presiden Indonesia.
Mulai dari Presiden Soekarno, Presiden Soeharto, Presiden BJ Habibie, Presiden Abdurrahman Wahid, Presiden Megawati, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, hingga Presiden Joko Widodo.
Dia menargetkan, arsip kepresidenan sudah bisa dinikmati oleh masyarakat Indonesia pada tahun 2019. Menurutnya, ada keuntungan tersendiri mengapa dipilih di gedung Arsip Gajah Mada. Di antaranya, menjadi pintu utama dari kota tua karena di gedung ini ada nilai historis bagi warga Jakarta. "Selain itu, ada ruang khusus untuk mengkaji sejarah perjalanan presiden Indonesia agar masyarakat bisa lebih mengenal para pemimpin bangsa Indonesia," katanya. Mustari optimistis akan terlaksana sesuai target.