TEMPO.CO, Makassar - Manajemen Aviastar menolak berkomentar ihwal statemen Menteri Perhubungan Iganasius Jonan yang mengatakan pesawat Aviastar rute Masamba-Makassar diduga memotong jalur. Manajemen maskapai penerbangan perintis itu memilih untuk fokus membantu tim SAR melakukan pencarian 7 penumpang dan 3 kru yang nasibnya belum jelas.
"Soal statemen dari Pak Menteri Perhubungan itu, kami no comment. Sekarang fokusnya masih pencarian dulu. Kami juga menunggu hasil penyelidikan," kata juru bicara maskapai Aviastar, Sherly Silvana, saat ditemui di Fire Station Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Senin, 5 Oktober. Kendati demikian, pihaknya siap mengikuti apapun kebijakan dari Kementerian Perhubungan. "Apapun arahannya, kami siap laksanakan," ujarnya.
Setelah hilang kontaknya pesawat Aviastar PK-BRM, Sherly mengakui seluruh agenda penerbangan Aviastar di Sulawesi Selatan dibekukan. Sherly mengaku pihaknya menerima kebijakan tersebut. Toh, dua pesawat Aviastar yang tersisa, masing-masing seri PK-BRS dan PK-BRK tengah melakukan pencarian bersama tim SAR gabungan. "Itu sudah maksimal karena kami memang punya tiga pesawat di sini, termasuk yang hilang," tuturnya.
Saat ini, proses pencarian Aviastar melalui jalur udara menggunakan dua pesawat Aviastar ditambah dua helikopter milik Basarnas dan Bosowa. Selain pencarian lewat jalur udara, pencarian juga dilaksanakan melalui jalur darat dan jalur laut. Terdapat sembilan sektor yang menjadi area pencarian hingga hari ketiga hilangnya pesawat yang membawa tujuh penumpang dan tiga kru tersebut.
Kepala Seksi Operasional Basarnas Makassar, Deden Ridwansyah, mengatakan pihaknya mengoptimalkan seluruh potensi untuk mencari pesawat Aviastar. Di hari ketiga pencarian, pihaknya mengharapkan pesawat itu segera ditemukan. "Kami terus mencari melalui jalur darat, laut dan udara. Semua tim sudah bergerak sejak pagi tadi agar waktu pencarian bisa lebih panjang dan maksimal," ucapnya.
Pesawat Aviastar diketahui hilang kontak sekitar 11 menit setelah take-off dari Bandara Andi Djemma, Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Jumat, 2 Oktober, sekitar pukul 14.25 Wita. Tim SAR memulai pencarian lantaran pesawat yang membawa 7 penumpang dan 3 kru itu tak kunjung tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, sesuai jadwal pada pukul 15.39 Wita. Sebelumnya dinyatakan hilang, pilot pesawat itu sempat dua kali menghubungi menara kontrol alias ATC di Makassar.
Pencarian Tim SAR hari ini berfokus di 9 titik yakni dari awal pesawat berangkat, yakni Bandara Andi Djemma, last contact, tukang senso, dan sinyal telepon terakhir awak pesawat. Titik area itu meliputi sejumlah kabupaten/kota. Di antaranya yakni Kabupaten Tana Toraja, Kota Palopo, Kabupaten Sidrap, Kabupaten Enrekang, Kabupaten Luwu.
TRI YARI KURNIAWAN