TEMPO.CO, Jakarta - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menjelaskan alasannya mengapa memilih merayakan ulang tahun Tentara Nasional Indonesia ke-70, di Cilegon. Dalam acara yang dihadiri Presiden Joko Widodo, akan ada parade dan defile.
Acara dilanjutkan dengan demonstrasi prajurit TNI, dengan mengerahkan ribuan anggota TNI dan ratusan alat utama sistem persenjataan atau alutsista. Di antaranya, pesawat tempur, kapal tempur, dan kapal selam.
BACA:
Militer Indonesia Terkuat di ASEAN? Begini Petanya
Di Ulang Tahun TNI 2015, Dua Hal Ini yang Membuat Berbeda
Menurut Gatot, sepanjang TNI lahir hingga saat ini, korps militer belum pernah melakukan demonstrasi pertempuran laut dan udara. Sebab itu, ia menunjuk Cilegon guna memfasilitasi atraksi perang tersebut.
"Belum pernah sepanjang TNI lahir, sampai sekarang melakukan demonstrasi pertempuran udara dan laut di satu tempat. Kenapa di pelabuhan swasta? Karena saya menugaskan kepada KSAL untuk melaksanakan demonstrasi itu dan cari tempat yang sesuai," kata Gatot dalam konferensi pers di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu, 4 September 2015.
Gatot menambahkan, KSAL pun mengajukan tawaran dua tempat, yakni di dermaga Pantai Indah Kiat, Cilegon dan Pulau Tomia, Wakatobi yang dianggap sesuai dengan persyaratan. Namun, Gatot pun memilih Cilegon agar atraksi tersebut dapat ditonton oleh masyarakat.
"Setelah dicari ditemukan dua tempat yg memenuhi syarat, Cilegon dan Pulau Tomia. Kalau kita lakukan di pulau, repot sekali. Jadi kami lakukan di Cilegon, setelah itu sampaikan ke pemerintah. Penontonnya jadi banyak," ujarnya.
REZKI ALVIONITASARI