Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Apel Akbar 5 Oktober 1965 dan Pengganyang PKI  

Editor

Sunu Dyantoro

image-gnews
Perayaan ulang tahun Partai Komunis Indonesia dirayakan besar -besaran digelar, Presiden Sukarno terlihat mesra berdampingan dengan Ketua Partai Komunis Indonesia D.N Aidit pada 23 Mei 1965. wikipedia. org
Perayaan ulang tahun Partai Komunis Indonesia dirayakan besar -besaran digelar, Presiden Sukarno terlihat mesra berdampingan dengan Ketua Partai Komunis Indonesia D.N Aidit pada 23 Mei 1965. wikipedia. org
Iklan

Menurut Chudlari, seluruh persiapan tempur itu dilakukan secara swadaya oleh pengurus Cabang Anshor dan para kyai. Bahkan untuk kebutuhan logistik seperti nasi bagi anggota Banser disiapkan oleh kaum perempuan NU yang tergabung dalam organisasi Fatayat. “Tak ada peran TNI dalam persiapan ini,” katanya.

Aparat militer melalui Kodim dan Koramil hanya memberi kemudahan perizinan bagi Banser untuk melakukan kegiatan pelatihan. Mereka juga tak ikut campur dalam perseteruan itu dan memilih berada di belakang Banser. Tak diketahui pasti apa peranan TNI kepada mereka. Namun yang jelas kala itu Kayubi memiliki sepucuk senjata api berupa pistol yang selalu dibawa kemana-mana.

Kepemilikan senjata api oleh Kayubi ini, menurut Chudlari cukup menjadi penyemangat anggota Banser untuk bertempur. Apalagi berulang kali dia menegaskan bahwa gerakan ini sepenuhnya mendapat dukungan militer meski tak bertindak secara langsung. Chudlari menyebut kedekatan Komandan Kodim Sanusi dengan para kyai NU cukup erat. Bahkan Sanusi dikabarkan kerap mendatangi kediaman Kyai Jamasari, seorang sakti mandraguna di Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar. Dari tangan Kyai Jamasari ini pula lahir para algojo yang menghabisi para tokoh PKI di Blitar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pergerakan Banser ini tampaknya diendus pula oleh Pemuda Rakyat. Mereka tiba-tiba berkumpul di alun-alun Blitar dan memenuhi seluruh kawasan hingga membuat alun-alun menjadi merah. Tak diketahui persis apa agenda pertemuan besar tersebut. Yang jelas, dua tokoh NU di Kecamatan Kademangan, Blitar dikabarkan telah diculik dan dibantai oleh segerombolan orang yang diyakini sebagai PKI. Mereka adalah Kiai Manun dari Desa Dawuhan dan Kiai Maksum yang merupakan Ketua NU Plosorejo. “Modusnya perampokan yang mengambil harta benda dan menghabisi orangnya,” kata Chudlari.

Peristiwa pembantaian dua tokoh NU ini terjadi sebelum meletus Gerakan 30 September di Jakarta yang diikuti dengan penculikan tujuh petinggi TNI. Kabar adanya gerakan PKI di Jakarta ini terlambat didengar pengurus Anshor di Blitar yang merespon dengan menggelar apel besar di alun-alun Blitar tepat pada tanggal 5 Oktober 1965. Tak tanggung-tanggung, apel ikrar anggota Banser ini dihadiri oleh Ketua Umum Nahdlatul Ulama Kiai Idham Khalid, Ketua Gerakan Pemuda Ansor Pusat Ahmad Obet, dan Komandan Kodim Sanusi.

Dan pada apel kedua, muncul instruksi dari pengurus pusat Ansor untuk melakukan perang terbuka kepada PKI di Blitar. Seluruh anggota Banser diminta berangkat dari pos masing-masing  dengan membawa senjata tajam tepat pada hari Kamis tanggal 7 Oktober, atau satu pekan setelah pecah gerakan 30 September di Jakarta.

Menurut Chudlari suasana kala itu sangat mencekam dimana seluruh anggota Banser membawa parang sambil berjalan menyusuri jalan desa. Mengenakan celana kolor dengan sarung diikat di pinggang, mereka berjalan sambil mengumandangkan Takbir. Tujuan mereka adalah menyasar kantor-kantor organsiasi PKI dan menghabisi para pengurusnya. Chudlari yang kala itu berprofesi sebagai guru di Madrasah Tsanawiyah dan tengah mengajar diminta bergabung dalam operasi pembersihan itu.

Chudlari yang tak siap bertempur bergegas menuju rumah seorang kyai dan bermaksud meminta petunjuk. Dan di luar dugaan, sang kyai yang kala itu tengah menggoreng kerupuk menggunakan mesin penggorengan segera mengambil rantai mesin untuk diberikan kepada Chudlari. “Rantai itu saya masukkan saku sehingga mirip pistol,” katanya tertawa.

Dan satu per satu seluruh tokoh PKI dihabisi dengan cara disembelih. Chudlari mengklaim pasukannya tak membunuh anggota keluarga tokoh PKI yang tak terlibat aktivitas suaminya. Namun setiap pengurus organisasi yang namanya sudah dikantongi dipastikan tak akan selamat.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

4 Prajurit Kostrad Gugur di Distrik Paro Nduga Papua, Ini Profil Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat

29 November 2023

Logo Kostrad. kostrad.mil.id
4 Prajurit Kostrad Gugur di Distrik Paro Nduga Papua, Ini Profil Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat

Kostrad merupakan salah satu pasukan elit yang dimiliki TNI AD. Begini sejarah pasukan ini.


Surat Cinta Bung Karno untuk Ratna Sari Dewi, Berikut Profil Istri Sukarno Bernama Asli Naoko Nemoto

20 November 2023

Beberapa waktu lalu, kabar duka datang dari keluarga Ratna Sari Dewi. Menantu Dewi Soekarno dan Bung Karno atau suami Kartika, meninggal dunia di Bali pada 3 Februari 2021. Instagram/@dewisukarnoofficial
Surat Cinta Bung Karno untuk Ratna Sari Dewi, Berikut Profil Istri Sukarno Bernama Asli Naoko Nemoto

ANRI kumpulkan 300 arsip Sukarno, di antaranya surat cinta untuk Naoko Nemoto atau Ratna Sari Dewi. Ini profilnya.


Sejak Kapan Film Pengkhianatan G30S/PKI Tak Lagi Wajib Tayang dan Tonton?

30 September 2023

Film Pengkhianatan G 30S PKI dan Rumah Kades
Sejak Kapan Film Pengkhianatan G30S/PKI Tak Lagi Wajib Tayang dan Tonton?

Film Pengkhianatan G30S/PKI pernah menjadi film wajib tayang dan tonton bagi siswa seluruh Indonesia. Sejak kapan tak lagi diwajibkan?


Berikut Sikap Pemerintah Terhadap Korban Pasca G30S 1965

30 September 2023

Menkopolhukam Mahfud MD berbincang dengan seorang eksil seusai pertemuan rombongan pemerintah dengan para eksil Indonesia di Diemen, Belanda, pada hari Minggu, 27 Agustus, 2023. Foto: Linawati Sidarto
Berikut Sikap Pemerintah Terhadap Korban Pasca G30S 1965

Begini sikap pemerintah terhadap korban pasca G30S 1965. Mahfud Md dan Menkumham Yasonna Laoly memberikan peluang repatriasi.


Dokumen Gilchrist Versi Keterlibatan Intelijen Asing dalam Peristiwa G30S 1965

29 September 2023

Pemberitaan mengenai Dokumen Gilchrist dan hubungannya dengan Subandrio di Canberra Times edisi 3 Oktober 1966. Foto: trove.nla.gov.au
Dokumen Gilchrist Versi Keterlibatan Intelijen Asing dalam Peristiwa G30S 1965

Berbagai versi muncul menjadi latar terjadinya peristiwa G30S yang masa orde disebut G30S/PKI. Salah satunya adanya dokumen Gilchrist. Apa isinya?


Pasukan Tengkorak Kostrad Dipercaya Atasi KKB Papua, Begini Pasukan Elite Ini Beraksi

9 Maret 2023

Kostrad atau Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat, merupakan divis elit di TNI AD. Pasukan ini terdiri atas 2 divisi yang memiliki kemampuan terjun payung, didirikan pada tahun 1961 dengan motto Dharma Putera. Kostrad menggunakan baret hijau sebagai identitas diri, dipimpin oleh perwira tinggi bintang 3. Pasukan ini tergolong sebagai pasukan elit di Indonesia, dengan segudang pengalaman tempur. TEMPO/Hariandi Hafid
Pasukan Tengkorak Kostrad Dipercaya Atasi KKB Papua, Begini Pasukan Elite Ini Beraksi

Kostrad mempercayakan Pasukan Tengkorak untuk menangani Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Berikut profil salah satu pasukan elite TNI itu.


Ledakan di Blitar, 1 Meninggal dan 3 Orang Tertimbun

20 Februari 2023

Petugas memasang garis polisi di lokasi ledakan, Dusun Tegalrejo, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Minggu 19 Februari 2023 malam. Satu orang meninggal dunia dan tiga lainnya masih dicari setelah insiden ledakan yang menghancurkan satu rumah. ANTARA/ HO-Polres Blitar
Ledakan di Blitar, 1 Meninggal dan 3 Orang Tertimbun

Polisi masih berjaga di lokasi kejadian ledakan dan bau bahan kimia pembuatan petasan sisa ledakan masih tercium lumayan kuat.


Penumpasan G30S: Jejak Sarwo Edhie Wibowo Sang Komandan RPKAD

4 Oktober 2022

Komandan RPKAD Kolonel Sarwo Edhie Wibowo (tengah), di depan mahasiswa yang tergabung dalam KAMI di halaman kampus UI, Jakarta, 10 Januari 1966. Foto: DOk. Perpusnas RI
Penumpasan G30S: Jejak Sarwo Edhie Wibowo Sang Komandan RPKAD

Sarwo Edhie dan pasukannya bertugas menumpas kelompok G30S dan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang saat itu dianggap bertanggung jawab terhadap G30S.


Cerita Prajurit RPKAD Temukan Sumur di Lubang Buaya Tempat Jasad 6 Jenderal Korban G30S

3 Oktober 2022

Suasana sumur maut lubang buaya di Monumen Kesaktian Pancasila, Jakarta, Selasa, 29 September 2020. Tempat tersebut nantinya akan dijadikan lokasi upacara untuk peringatan Hari Kesaktian Pancasila sekaligus mengenang korban dalam peristiwa G30S/PKI khususnya tujuh pahlawan revolusi pada 1 Oktober mendatang. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Cerita Prajurit RPKAD Temukan Sumur di Lubang Buaya Tempat Jasad 6 Jenderal Korban G30S

Hari ini 57 tahun silam, pasca G30S, personel RPKAD menemukan sebuah sumur tua di Lubang Buaya area Halim tempat 6 jasa jenderal dan 1 kapten.


Menapaki Jejak Keterlibatan CIA dalam G30S

2 Oktober 2022

Logo CIA. [www.the-parallax.com]
Menapaki Jejak Keterlibatan CIA dalam G30S

David T. Johnson, dalam bukunya mengungkapkan bahwa Amerika Serikat, melalui tangan-tangan CIA, turut terlibat dalam G30S pada 30 September 1965.