TEMPO.CO, Jakarta - Tim Disaster Victim Identification dari Markas Besar Kepolisian tiba di Mekkah untuk melakukan identifikasi puluhan korban Tragedi Mina dari Indonesia. Tim dipimpin Komisaris Besar Muhammad Mas'udi dan empat orang dari bagian forensik, dua dokter gigi forensik, seorang ahli forensik DNA, dan dua orang dari Indonesia Automated Fingerprint Identification System (Inafis) Polri.
Wakil Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi Muhammad Sunarko mengatakan tim DVI tiba di Jeddah, Arab Saudi pada Sabtu pukul 15.15 waku setempat. Mereka langsung bergerak cepat bertemu dengan perwakilan Kementerian Kesehatan Arab Saudi.
Setelah itu, tim bertolak ke kantor KJRI Jeddah lalu menggelar rapat bersama KBRI Riyadh, KJRI Jeddah, dan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.
Tim DVI akan dibagi dua setelah menerima arahan dari otoritas Saudi. “Base pertama di Jeddah dan base kedua di Mekkah karena memang seluruh kegiatan utama identifikasi terfokus di sana,” kata Sunarko melalui keterangan resminya, Minggu, 4 Oktober 2015.
Hingga saat ini, tercatat 34 jemaah haji Indonesia masih hilang akibat tragedi Mina pada 24 September lalu. Kemungkinan besar mereka ikut tewas dalam tragedi 10 hari lalu itu dan belum teridentifikasi di antara ratusan jenazah lainnya.
"Semoga dengan bantuan tim DVI, proses identifikasi lebih cepat sehingga bisa segera kami sampaikan kepada publik. Dengan demikian, keluarga jemaah juga mendapat kepastian," tutur Sujarnako.
PPIH Arab Saudi mengatakan hingga Sabtu, 3 Oktober 2015, pukul 08.30 waktu setempat, sebanyak 95 jemaah haji Indonesia telah diidentifikasi menjadi korban targedi Mina.
Sementara asal kloter jemaah yang masih hilang adalah:
1. Kloter BTH 14 sebanyak 3 orang
2. Kloter JKS 61 sebanyak 20 orang
3. Kloter SOC 62 sebanyak 2 orang
4. Kloter SUB 28 sebanyak 2 orang
5. Kloter SUB 36 sebanyak 2 orang
6. Kloter SUB 48 sebanyak 2 orang
7. Kloter SUB 61 sebanyak 1 orang
8. Kloter UPG 10 sebanyak 1 orang
9. Kloter BTH 15 sebanyak 1 orang
INDRI MAULIDAR