Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peringatan Sumpah Pemuda Keturunan Arab Digelar di Surabaya Hari Ini

image-gnews
AR. Baswedan. Wikipedia
AR. Baswedan. Wikipedia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Peringatan hari Sumpah Pemuda Keturunan Arab di Nusantara diadakan di Surabaya hari ini, Ahad, 4 Oktober 2015. Acara ini digelar untuk mengenang peristiwa Kongres Sumpah Pemuda Keturunan Arab pada 81 tahun silam, tepatnya pada 4-5 Oktober 1934, di Semarang. “Saat itu para pemuda keturunan Arab berkumpul untuk berkomitmen menegakkan Indonesia sebagai tanah air,” bunyi siaran pers yang diterima Tempo dari Nabiel A. Karim Hayaze.

Kongres Sumpah Pemuda Keturunan Arab memiliki tiga pernyataan deklarasi. Pertama, tanah air peranakan Arab adalah Indonesia. Kedua, peranakan Arab harus meninggalkan kehidupan menyendiri (eksklusif). Dan ketiga, peranakan Arab memenuhi kewajibannya terhadap tanah air dan bangsa Indonesia.

Salah satu tokoh Arab yang menginisiasi pelaksanaan kongres tersebut adalah A.R. Baswedan, kakek Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan.

Kesepakatan yang dibuat dalam kongres tersebut adalah mengakui Indonesia sebagai tanah air. A.R. Baswedan pun disebut sebagai tokoh Arab yang paling getol memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Sejarawan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Anhar Gonggong, mengungkapkan peran penting Baswedan dalam menanamkan sifat nasionalis pada komunitas Arab di Indonesia. “Jadi yang dilakukan A.R. Baswedan ini untuk membuat orang Arab jangan merasa dirinya sebagai orang Arab, tapi merasalah sebagai orang Indonesia,” ujarnya kepada Tempo saat dihubungi.

Anhar menuturkan, sebelumnya, keturunan Arab di Indonesia masih berorientasi dan meyakini bahwa tanah air mereka adalah negeri-negeri Arab, seperti Yaman dan Hadramaut. Baswedan, keturunan Arab yang lahir di Indonesia, kemudian mengajak keturunan Arab lain agar menganut asas ius soli seperti dia. Baswedan memiliki anggapan, “Di mana saya lahir, di situlah tanah airku.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketika berusia 26 tahun, Baswedan menulis artikel berjudul Peranakan Arab dan Totoknya, yang memuat anjuran nasionalisme untuk kaum Arab. Artikel tersebut, antara lain, menyatakan tanah air Arab peranakan adalah Indonesia. Pada Mei 2008, tulisan Baswedan tersebut dipilih majalah Tempo edisi khusus Seabad Kebangkitan Nasional sebagai salah satu dari seratus tulisan paling berpengaruh dalam sejarah bangsa Indonesia.

Perjuangan Baswedan ini sempat ditentang warga keturunan Arab pada masa itu karena dianggap merendahkan kaumnya sendiri. “Pertentangan itu khususnya dari keturunan Nabi seperti para habib atau sayid,” kata Didik Kwartananda, sejarawan dari Yayasan Nabil, saat dihubungi Tempo.

Tidak sampai di situ, Didik menjelaskan, Baswedan pun mencetuskan Partai Arab Indonesia pada 1940.

Kegiatan peringatan hari Sumpah Pemuda Keturunan Arab yang diinisiasi Nabiel A. Karim Hayaze hari ini dipusatkan di Kampung Ampel, Surabaya, tepatnya Jalan KH Mansur dan Jalan Sasak. Rangkaian acara yang digelar meliputi seminar, pameran foto, bazar, musikalisasi puisi, dan musik gambus.

GHOIDA RAHMAH


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Legenda Lagu Hari Lebaran Karya Ismail Marzuki, Begini Lirik Lengkapnya

6 hari lalu

Komponis Ismail Marzuki. Wikipedia
Legenda Lagu Hari Lebaran Karya Ismail Marzuki, Begini Lirik Lengkapnya

Ismail Marzuki menciptakan lagu tentang Hari Lebaran yang melegenda. Begini lirik dan profil pencipta lagu tentang Lebaran ini?


Profil Usmar Ismail, Wartawan yang Jadi Bapak Film Nasional

20 hari lalu

Usmar Ismail. Dok.Kemendikbud
Profil Usmar Ismail, Wartawan yang Jadi Bapak Film Nasional

Usmar Ismail dikenal sebagai bapak film nasional karena peran penting dalam perfilman Indonesia, Diberi gelar pahlawan nasional oleh Jokowi.


Jika Prabowo Jadi Presiden, Butet Kertaradjasa Cemas Soeharto Ditetapkan Pahlawan Nasional

17 Februari 2024

Seniman monolog Butet Kartaredjasa menanggapi pelaporan dirinya ke polisi oleh relawan Presiden Jokowi. Tempo/Pribadi Wicaksono.
Jika Prabowo Jadi Presiden, Butet Kertaradjasa Cemas Soeharto Ditetapkan Pahlawan Nasional

Seniman Butet Kertaradjasa cemas bila Prabowo Subianto menjadi presiden menghidupkan kembali Orde Baru


Anies Baswedan Sebut Nama John Lie Saat Bertemu Komunitas Indonesia Tionghoa, Siapa Dia?

4 Februari 2024

John Lie.
Anies Baswedan Sebut Nama John Lie Saat Bertemu Komunitas Indonesia Tionghoa, Siapa Dia?

Anies Baswedan menyebut nama John Lie saat acara Desak Anies bersama Komunitas Indonesia Tionghoa, di Glodok, Jakarta. Siapa John Lie?


Kisah Lafran Pane Pendiri HMI dalam Film Lafran Akan Tayang Februari 2024, Begini Perjuangannya

1 Desember 2023

Lafran Pane. wikipedia.com
Kisah Lafran Pane Pendiri HMI dalam Film Lafran Akan Tayang Februari 2024, Begini Perjuangannya

Lafran Pane merupakan pendiri organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Film Lafran tayang pada Februari 2024. Berikut biografinya.


Siapa Lafran Pane yang Kisah Hidupnya Ditampilkan dalam Film Lafran?

1 Desember 2023

Film Lafran. Facebook
Siapa Lafran Pane yang Kisah Hidupnya Ditampilkan dalam Film Lafran?

Film Lafran dibintangi Dimas Anggara sebagai Lafran Pane akan tayang pada Februari 2024. Siapa dia, apa hubungannya dengan HMI?


Profil Prof Mochtar Kusumaatmadja, Belum Juga Ditetapkan Jokowi sebagai Pahlawan Nasional

13 November 2023

Suasana Jalan Layang Prof Mochtar Kusumaatmadja di Bandung, Jawa Barat, Selasa, 1 Maret 2022. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Profil Prof Mochtar Kusumaatmadja, Belum Juga Ditetapkan Jokowi sebagai Pahlawan Nasional

Prof Mochtar Kusumaatmadja beberapa tahun terakhir diusulkan menjadi pahlawan nasional. Jasanya sangat besar sebagai konseptor Deklarasi Djuanda.


47 Pahlawan Nasional Ditetapkan Jokowi Sejak 2014, Termasuk Kakek Anies Baswedan hingga Ratu Kalinyamat

13 November 2023

Presiden Jokowi berjabat tangan dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat pemberian gelar pahlawan nasional kepada enam tokoh di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 8 November 2018. Salah satu di antaranya adalah kakek dari Anies Baswedan, Abdurrahman Baswedan. TEMPO/Subekti.
47 Pahlawan Nasional Ditetapkan Jokowi Sejak 2014, Termasuk Kakek Anies Baswedan hingga Ratu Kalinyamat

Siapa saja pahlawan nasional yang ditetapkan pemerintah Jokowi sejak 2014? Berikut daftar 47 tokoh pahlawan nasional, termasuk kakek Anies Baswedan.


Pahlawan Nasional Ida Dewa Agung Jambe, Teladan Raja Klungkung Kobarkan Perang Puputan 1908

12 November 2023

Ida Dewa Agung Jambe merupakan Raja Klungkung kedua. Ia gugur saat melawan Belanda dalam perang puputan pada 28 April 1908. Peristiwa itu dikenang sebagai Hari Puputan Klungkung dan Hari Ulang Tahun Kota Semarapura, ibu kota Kabupaten Klungkung.  Foto: Istimewa
Pahlawan Nasional Ida Dewa Agung Jambe, Teladan Raja Klungkung Kobarkan Perang Puputan 1908

Raja Klungkung Ida Dewa Agung Jambe dari Bali dianugerahi gelar pahlawan nasional. Tak mau tunduk Belanda, ia kobarkan perang Puputan Klungkung 1908.


Profil 6 Pahlawan Nasional dari Ida Dewa Agung Jambe hingga Ratu Kalinyamat

12 November 2023

Ida Dewa Agung Jambe merupakan Raja Klungkung kedua. Ia gugur saat melawan Belanda dalam perang puputan pada 28 April 1908. Peristiwa itu dikenang sebagai Hari Puputan Klungkung dan Hari Ulang Tahun Kota Semarapura, ibu kota Kabupaten Klungkung.  Foto: Istimewa
Profil 6 Pahlawan Nasional dari Ida Dewa Agung Jambe hingga Ratu Kalinyamat

Jokowi anugerahkan gelar pahlawan nasional untuk 6 tokoh antara lain Ida Dewa Agung Jambe (Bali) hingga Ratu Kalinyamat (Jawa Tengah). Ini profilnya.