TEMPO.CO, Surabaya - Dua calon wali kota dan wakil wali kota yang akan bertarung pada pemilihan kepala daerah (pilkada) Surabaya, berasal dari sekolah yang sama.
Calon petahana Tri Rismaharini dan calon wakil wali kota pasangan Rasiyo, Lucy Kurniasari, ternyata sama-sama alumni SMA Negeri 5 Surabaya. Risma merupakan alumnus angkatan 1980, sedangkan Lucy ialah alumnus angkatan 1986.
Tak pelak, dalam acara Reuni Alumni SMA Negeri 5 yang diselenggarakan 2-3 Oktober 2015, kehadiran keduanya ditunggu-tunggu para peserta temu kangen. Namun berdasarkan pantauan Tempo, Risma dan Lucy tak sempat bertatap muka.
”Saya datang lebih awal, jam setengah sebelas sudah datang. Pengin ketemu langsung dan silaturahmi dengan mbakku, Risma. Kan, beliau kakak kelasku. Ini kesempatan head to-head,” kata Lucy saat ditemui di DBL Arena, Sabtu, 3 Oktober 2015.
Mengenakan paduan blus abu-abu plus kerudung merah muda, Lucy tampak sibuk meladeni foto bersama kawan-kawan seangkatannya. Tak ketinggalan beberapa alumni yang berbeda angkatan mengenalinya, lalu memintanya selfie juga.
“Saya ini coba silaturahmi dari angkatan 78 sampai 2014, mohon dukungan karena ada dua srikandi yang maju pilkada,” kata Ning Surabaya tahun 1986.
Lucy optimistis ia lebih populer di lingkungan bekas sekolahnya itu, walau Risma seorang petahana. Ia menyatakan terdapat beberapa angkatan alumni yang siap mengerahkan dukungan.
Ia mengklaim angkatannya sendiri, angkatan 86, angkatan 92, bahkan dari angkatan 68 banyak mau mendukung. Menurutnya, Risma adalah kakak karena angkatan 80. Tapi saya berharap mbaknya ngalah karo adik-e (kakaknya mengalah dari adiknya, Red),” ujarnya lalu tersenyum.
Beberapa orang kawan seangkatan Risma pun terlihat akrab dengan Lucy. Seorang pria yang mengenakan tanda pengenal acara dari angkatan 80, Dody, menyapa kader Partai Demokrat dengan hangat dalam bahasa Jawa.
“Ning, aku arep nyambangi koncoku nang rumah sakit iki. Melok ta? (Ning, saya mau menjenguk temanku di rumah sakit. Mau ikut?),” tanyanya saat bertemu Lucy di pintu keluar.
Ketika ditanya wartawan siapakah yang layak terpilih sebagai wali kota, Dody hanya tertawa. “Saya sih terserah saja,” jawabnya. Tak lama seorang lagi menyahut seraya mendekatkan tubuhnya ke arah sekumpulan wartawan. “Masio aku angkatane Risma tapi jareku milih liyane ae. Serius iki,” kata Djoni, dari angkatan 80 lalu tergelak.
Lain lagi dengan pendapat alumni yang jauh lebih muda. “Kalau aku ya jelas milih Bu Risma. Bu Risma tuh sudah dekat di hati,” ujar Astrid, angkatan 2006, yang mengaku ingin berfoto dengan Wali Kota Terbaik versi World Major bulan Februari 2014.
Sayangnya, Risma tak hadir pada acara reuni hari kedua tersebut. Sebaliknya, putra sulung Risma, Fuad Bernardi, datang sendirian dengan setelan batik warna kuning yang dipadu celana hitam. “Saya datang karena juga alumni, angkatan 2008. Saya kurang tahu kenapa mama nggak datang,” ujarnya.
ARTIKA RACHMI FARMITA