TEMPO.CO , Makassar -: Tim SAR gabungan melakukan segala upaya untuk mencari pesawat Aviastar rute Masamba-Makassar yang dilaporkan hilang kontak. Selain menyisir melalui udara menggunakan helikopter, pencarian juga dilakukan di darat dan laut dengan cara menyisir pegunungan dan pantai yang dilintasi pesawat Twin Otter DHC-6 itu. Sayangnya, usaha tim pencari belum berbuah hasil sampai hari kedua hilangnya pesawat.
Juru bicara Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat, Komisaris Besar Frans Barung Mangera mengatakan pencarian di laut dilakukan dengan mengerahkan aparat Polres Palopo dibantu tim SAR BPBD Palopo. Tim pencari itu menyisir Teluk Bone, tepatnya sepanjang pantai Palopo sampai batas pantai Luwu. "Tadi dilakukan sampai magrib. Hasilnya, masih nihil. Kami masih akan terus melakukan pencarian," kata Barung, Sabtu, 3 Oktober.
Adapun, pencarian di darat bertolak pada informasi sinyal terakhir dari telepon awak pesawat Aviastar. Berdasarkan data kepolisian, sinyal telepon kru pesawat terdeteksi di sekitaran Luwu. Di antaranya, sinyal telepon Iriafriadi (pilot) terlacak di Jalan Pendidikan, Desa Lempopacci, Kecamatan Suli; sinyal telepon Yudhistira (co-pilot) terlacak di Desa Lengkong, Kecamatan Bua dan sinyal telepon Soekris Winarto terlacak di Desa Cilalang.
Menurut Barung, pencarian pesawat Aviastar memang mesti menggunakan teknologi intelijen maupun secara konvensional. Informasi ihwal sinyal terakhir dari telepon awak kapal juga disinkronkan dengan informasi intelijen di lapangan mengacu keterangan para warga yang kemungkinan melihat pesawat yang hilang itu. Diakuinya, ada beberapa informasi yang sementara coba dicek kebenarannya di sekitaran Luwu.
Informasi yang dimaksud itu, di antaranya adanya warga yang melihat pesawat mirip Aviastar terbang rendah di daerah Bukit Harapan, Kecamatan Bua. Selain itu, ada pula warga yang menyebut menyaksikan pemandangan serupa di Desa Tampa, Kecamatan Ponrang. Tim SAR gabungan melakukan penyisiran di daerah-daerah yang disebutkannya itu dan sampai sekarang belum selesai. "Besok akan dilanjutkan," kata Barung.
Selain itu, Barung mengatakan juga ada informasi dari warga yang melihat pesawat Aviastar itu terbang rendah di sekitar kaki Gunung Latimojong. Khusus informasi itu, pihaknya bersama Basarnas, TNI dan Pemerintah daerah berencana mengeceknya, Minggu, 4 Oktober. Saat ini, tidak memungkinkan bergerak ke arah Gunung Latimojong.
Menurut Barung, ada lima warga yang melihat pesawat terbang rendah dengan suara mesin yang berbeda ke arah Latimojong. Tim pencari kemungkinan besok pagi akan bergeser ke lokasi tersebut. "Tidak bisa langsung sekarang karena sudah gelap dan untuk mencapai lokasi itu sekitar 12 jam perjalanan jalan kaki," ucapnya.
Pesawat Aviastar diketahui hilang kontak sekitar 11 menit setelah take-off dari Bandara Andi Djemma, Jumat , 2 Oktober, sekitar pukul 14.25 Wita. Tim SAR gabungan memulai pencarian lantaran pesawat yang membawa 7 penumpang dan 3 kru itu tak kunjung tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, sesuai jadwal pada pukul 15.39 Wita. Sebelumnya dinyatakan hilang, pilot pesawat itu sempat dua kali menghubungi menara kontrol alias ATC di Makassar.
TRI YARI KURNIAWAN