TEMPO.CO , Bangkalan: Kepala Kepolisian Sektor Kamal, Polres Bangkalan, Ajun Komisaris Puguh Suatmojo mengatakan aksi pencurian yang terjadi di gedung Rektorat Universitas Trunojoyo Madura pada Jumat dini hari 2 Oktober 2015 kemarin karena kelalaian pengelola kampus.
Tiga petugas keamanan kampus yang bertugas saat pencurian terjadi menyatakan enam pintu utama untuk masuk ke lantai 1 gedung rektorat tidak pernah dikunci. "Satpam sudah pernah mengusulkan agar diberi kunci, tapi tidak direalisasi," katanya Sabtu, 3 Oktober 2015.
Kondisi itu, kata Puguh, diperparah dengan sistem pembagian tugas petugas keamanan yang mengutamakan pengamanan ketat pada siang hari, dimana pada setiap lantai gedung rektorat di tempatkan dua orang petugas keamanan.
"Gedung rektorat 10 tingkat, artinya ada 20 petugas keamanan pada siang hari," ucap Puguh. Sementara pada malam hari hanya ditempatkan tiga petugas keamanan di lantai 1. "Ini perlu dibenahi."
Hasil penyelidikan sementara polisi menduga pencuri dengan mudah masuk lewat salah satu pintu gedung rektorat di lantai 1 yang tidak terkunci dengan memamfaatkan kelengahan petugas keamanan.
Kepala Polres Bangkalan, Ajun Komisaris Besar Windiyanto Pratomo mengatakan ada empat ruang fakultas yang dimasuki pencuri. Masing-masing ruang BAAK, Fakultas Ekonomi, Hukum dan Fakultas Ilmu Sosial dan Budaya.
Pelaku, kata Windiyanto, berhasil membawa uang Rp 40 juta. Uang itu sedianya untuk membayar gaji dosen. "Kasus ini masih kami dalami," katanya.
Selain tigas petugas keamanan kampus, polisi juga telah memeriksa kepala bagian tata usaha sejumlah fakultas, termasuk rekamanan CCTV kampus juga tengah dipelajari polisi.
MUSTHOFA BISRI