TEMPO.CO, Bengkulu - Tiga bayi kembar anak dari Titi Hidayati, warga Desa Sungai Rumbai, Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, terpaksa dibungkus menggunakan kantong plastik kresek berwarna hitam sebagai ganti inkubator untuk menghangatkan tubuhnya.
"Ini metode yang diajarkan dokter spesialis anak pada kami jika ada bayi lahir dan membutuhkan inkubator namun inkubator tak tersedia," kata bidan yang membantu proses kelahiran tiga bayi kembar tersebut, Lela Sartika, saat dihubungi Tempo, Sabtu, 3 Oktober 2015.
Lela mengatakan terpaksa menghangatkan tubuh bayi-bayi tersebut dan menjaga kondisinya tetap stabil dengan kantong plastik kresek karena puskesmas di desa tersebut tidak memiliki alat inkubator.
Selain membungkus tubuh bayi dengan kantong plastik kresek, bidan desa tersebut juga mengapit tubuh bayi dengan botol dot bayi berisi air hangat di sisi kiri dan kanan.
Lela mengatakan ketiga bayi kembar yang lahir pada Selasa, 29 September 2015, sempat beberapa hari menjalani perawatan menggunakan kantong plastik kresek. Saat ini ketiganya telah dibawa ke RSUD Kabupaten Mukomuko yang jaraknya 80 kilometer dari tempat kelahiran bayi. Ketiga bayi dibawa dengan menggunakan kendaraan roda empat untuk mendapatkan perawatan medis.
Baca Juga:
Dari peristiwa tiga bayi kembar itu, Lela berharap pemerintah daerah Mukomuko dapat menyediakan inkubator khususnya di puskesmas tingkat desa.
Foto ketiga bayi yang dibalut kantong kresek plastik hitam yang diunggah ke media sosial mendapatkan banyak pujian dari berbagai pihak. Karena kecerdasan dan ketanggapan bidan Lela Sartika akhirnya dapat menyelamatkan ketiga bayi di tengah keterbatasan peralatan medis.
PHESI ESTER JULIKAWATI