TEMPO.CO, Surabaya - Pasangan calon inkumben untuk Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini dan Whisnu Sakti Buana, menargetkan merengkuh sebanyak 50 ribu relawan. Target itu diungkapkan dalam peresmian posko relawan pertama di Jalan Kebangsren II RT 7 RW 3, Kelurahan Genteng, Kecamatan Genteng, Surabaya, Jumat, 2 Oktober 2015.
Koordinator Media Center Tim Pemenangan Risma-Wisnu, Aprizaldi, mengatakan posko relawan semacam itu rencananya dibuat di setiap rukun tetangga. Dia mengklaim posko merupakan inisiatif dari masyarakat yang ingin memenangkan pasangan yang diusung PDIP ini.
Mereka, kata dia, mengajukan diri kepada Tim Pemenangan dan selanjutnya didaftarkan ke KPU Kota Surabaya. “Jadi kami targetkan mendapat suara maksimal di tiap RT,” katanya.
Risma berterima kasih kepada semua relawan yang sudah mengajukan diri untuk menjadi relawannya. Dia juga mengatakan, “Mereka ini mengajukan sendiri pada kami, sudah banyak yang meminta untuk menjadi relawan dan mendirikan posko relawan.”
Karena itu, Risma memastikan dia bersama wakilnya, Whisnu Sakti Buana, beberapa hari ke depan akan banyak turun ke lapangan untuk meresmikan posko relawan di beberapa titik di Kota Surabaya. “Sudah banyak yang mengajukan, cuma masih proses administrasi untuk didaftarkan ke KPU,” ujarnya, sambil memastikan tidak ada bantuan apa pun untuk relawan tersebut. “Bahkan mereka sendiri yang mengundang kami untuk hadir ke sini.”
Menurut Risma, relawan itu banyak macamnya. Ada yang mengajukan diri menjadi relawan pengawas ketika pemilihan berlangsung, ada pula yang menjadi relawan dengan mendirikan posko di rumahnya. “Jadi sebetulnya kami tidak pernah menargetkan banyaknya relawan itu,” tuturnya.
Peresmian posko relawan pertama tersebut berlangsung khidmat. Risma meresmikannya dengan diawali doa bersama. Selanjutnya Risma, yang didampingi Whisnu, memotong tumpeng yang kemudian diberikan kepada warga sekitar yang hadir.
Pemilihan akan digelar Desember 2015. Selain Risma-Whisnu, peserta lain adalah pasangan Rasiyo dan Lucy Kurniasari yang didukung koalisi Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional.
MOHAMMAD SYARRAFAH
