TEMPO.CO , Bandung — Perusahaan pertahanan dan pengamanan Saab bersama KTH Royal Institute of Technology di Swedia, akan mengadakan Kompetisi Beasiswa Pascasarjana Aeronautika di Indonesia. Saab akan menyediakan tunjangan untuk hidup di Swedia dalam durasi program beasiswa ini, dan KTH Royal Institute of Technology menyediakan biaya pendidikannya. Beasiswa kuliah itu untuk memperbanyak jumlah insinyur dalam negeri.
Para peserta diharapkan untuk menunjukan kehebatan mereka dalam pemikiran logis dan pengetahuan yang komprehensif di lingkup perekayasaan untuk dapat mendapatkan beasiswa ini. Program itu terbuka untuk warga negara Indonesia yang sedang melakukan studi program Sarjana Teknik di universitas dalam negeri atau para lulusan sarjana yang mempunyai gelar Sarjana Teknik dari universitas dalam negeri.
“Saab sudah sejak lama memberlakukan metode kerja inovatif dan transfer teknologi melalui kerjasama dengan institusi akademis. Di sini, kami bermitra lewat Kompetisi Beasiswa Pascasarjana Aeronautika KTH untuk membangun relasi antara kedua negara di sektor pendidikan dan teknologi,” kata Dan Enstedt, President & CEO, Saab Asia Pacific lewat siaran pers yang diterima Tempo, Jumat, 2 Oktober 2015.
Kompetisi itu akan dimulai 1 Oktober dan berakhir November. Pemenang akan diumumkan pada bulan Desember 2015. Beasiswa tersebut hanya berlaku untuk seorang peminat.
“Program beasiswa ini memungkinkan mahasiswa dan mahasiswi Indonesia untuk mempunyai akses ke pendidikan pascasarjana yang difokuskan ke pemahaman teknologi yang terdepan dan juga kesempatan untuk melakukan praktek lapangan yang akan dilakukan di Swedia. Hal ini juga menjadi jembatan antara organisasi, industri dan institusi akademis Indonesia dan Swedia”, menurut Peter Carlqvist, Head of Saab Indonesia.
ANWAR SISWADI