Sejarawan Anhar Gonggong juga menilai saat ini komunisme dan PKI sukar bangkit lagi. “Selama lima puluh tahun ini, zaman telah berubah. Situasinya juga sudah berbeda,” kata dia. (Lihat video Cerita di Balik Film ‘PKI’, Disebut Berbahaya, Inilah Fakta Lagu Genjer-Genjer)
Bagi pengamat militer dan keamanan dari Universitas Padjadjaran, Muradi, pernyataan Jenderal Mulyono hanya untuk memperkuat posisi TNI AD. “Itu bagian dari formula politik TNI AD untuk menegaskan dedikasi dan posisi mereka,” ujar dia. Dalam dunia akademik, kata Muradi, pernyataan itu dikenal sebagai teori formulasi. Berdasarkan teori itu, TNI AD berusaha menunjukkan eksistensinya dengan cara mencari “musuh”—dalam hal ini komunisme.
Tak kunjung berakhirnya pro-kontra mengenai peristiwa 1965 mendorong pemerintahan Presiden Joko Widodo mencari penyelesaian. Walau sudah memutuskan tak akan meminta maaf kepada korban tragedi 1965, pemerintah bertekad untuk menyelenggarakan rekonsiliasi.
“Kami ingin masalah bangsa ini segera diselesaikan,” kata Jaksa Agung Muhammad Prasetyo. “Sehingga beban masa lalu bisa selesai dan segera membuka lembaran baru untuk Indonesia yang lebih baik.”
FRANSISCO ROSARIANS | MAHARDIKA SATRIA HADI | REZA ADITYA