Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita dari Kampung Pengasingan Tapol PKI

Editor

Agung Sedayu

image-gnews
Tumiso bersama korban pelanggaran HAM tahun 1965/66 lainnya melakukan aksi di pelataran gedung Komnas HAM, Jakarta Pusat, (4/6). Mereka mendesak Komnas HAM untuk menyatakan peristiwa 1965/66 sebagai pelanggaran HAM berat, serta mengumumkan hasil penyelidikannya. ANTARA/Fanny Octavianus
Tumiso bersama korban pelanggaran HAM tahun 1965/66 lainnya melakukan aksi di pelataran gedung Komnas HAM, Jakarta Pusat, (4/6). Mereka mendesak Komnas HAM untuk menyatakan peristiwa 1965/66 sebagai pelanggaran HAM berat, serta mengumumkan hasil penyelidikannya. ANTARA/Fanny Octavianus
Iklan

TEMPO.CO, Balikpapan – Tubuhnya terlihat ringkih di usianya yang menginjak 75 tahun. Untung Suyanto, mantan prajurit Komando Daerah Militer Mulawarman, itu telah puluhan tahun menjadi penghuni lokasi penampungan bekas tahanan politik terkait dengan kasus PKI di Argosari Amburawang, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Ia ditangkap pada 1970 bersama sekitar 2.500 orang yang dituduh menjadi anggota PKI di Kalimantan Timur.

“Kesalahan saya adalah waktu muda sering latihan bola voli di lapangan milik organisasi sayap PKI, Pemuda Rakyat,” tuturnya saat ditemui Tempo, Rabu, 30 September 2015.

Seusai ditangkap, Untung ditahan di tahanan Sumber Rejo. Di sana ia menjalani sembilan tahun masa tahanan tanpa melalui proses resmi dari pengadilan dan selanjutnya dikirim ke Argosari Amburawang.

Argosari adalah area seluas 2 ribu hektare di tengah rimba belantara Bumi Borneo yang berjarak dua jam perjalanan arah Kota Balikpapan. Sebanyak seribu orang eks tahanan politik PKI ditempatkan di sana untuk menjalani kehidupan yang terisolir. “Keluarga berantakan, istri minta cerai dengan membawa pergi tiga anak kami. Saya tidak mampu menahannya mengingat saya juga tidak tahu sampai kapan masa penahanan berakhir,” imbuhnya.

Baca juga:
G30S, Soekarno Bersembunyi di Halim dan Bogor

Kisah Salim Kancil Disetrum, Tak Juga Tewas: Inilah 3  Keanehan  

Menurut Untung, nasib dia yang menjadi tahanan dan diasingkan itu masih termasuk beruntung. Sebab ada ribuan orang lain yang dianggap sebagai anggota PKI dieksekusi.

Di Argosari, Untung dan para tahanan politik lainnya tinggal di rumah-rumah panggung dari kayu. "Kami tidak boleh ke mana-mana,” ungkapnya. Kartu tanda penduduk (KTP) mereka juga diberi kode ‘ET’ yang artinya eks tahanan politik. Kondisi isolasi itu baru dibuka di masa pemerintah Presiden Abdurrahman Wahid. “Kami di sini sangat berterima kasih pada Gus Dur (panggilan Abdurrahman Wahid)," katanya.

Untung berharap, Presiden Joko Widodo bersedia meneruskan kebijakan Presiden Abdurrahman Wahid dan merehabilitasi semua orang yang terkait dengan kasus PKI. Hal senada juga diungkapkan Maman Sudana, 72 tahun, sesama mantan tahan politik di Argosari.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Maman, para keturunan eks tapol masih diperlakukan diskriminatif. “Masih kesulitan menjadi anggota TNI, Polri, dan PNS. Ada proses screening sehingga keturunan, sehingga keturunan kami terganjal setiap kali ikut mendaftar,” paparnya. Semestinya, kata Maman, anak keturunannya tidak ikut terbebani dengan persoalan masa lalu.

Ketua RT 02 Argosari Amburawang Ahmad Sopini mengatakan bertahun-tahun terisolir membuat warga Argosari kurang percaya diri, lebih suka menyendiri, dan masih trauma dengan peristiwa masa lalu. "Mereka juga benci pemutaran berfilm judul G30S PKI yang dulu kerap diputar di televisi,” paparnya.

Di Argosari masih tersisa 40 orang yang hidup untuk menceritakan sejarah pembasmian PKI di Kalimantan Timur. Mayoritas warga eks tahanan politik Argosari bertahan hidup dengan bercocok tanam padi serta menanam buah naga.

S.G. WIBISON0

Baca juga:
Kisah Salim Kancil Disetrum, Tak Juga Tewas: Inilah 3 Keanehan
Sophia Nempel Ariel: Kalau Noah ke Taiwan, Tante Ikut Dong?


Video Terkait:

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Otorita IKN Berniat Pindahkan Kawanan Beruk dari Jalanan Samboja, Ini Alasannya

3 hari lalu

Sejumlah beruk (Macaca nemestrina) berkumpul di Jalan Samboja-Sepaku yang masuk ke dalam koridor satwa Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Senin, 14 Maret 2022. Pada koridor satwa IKN Nusantara direncanakan akan dibangun underpass dan flyover sebagai perlintasan satwa liar. ANTARA/Hafidz Mubarak
Otorita IKN Berniat Pindahkan Kawanan Beruk dari Jalanan Samboja, Ini Alasannya

Otorita berusaha memindahkan sekelompok beruk dari jalanan utama IKN. Dianggap menjadi hama bila terlalu banyak yang turun ke jalan.


Jembatan Sebulu Segera Dibangun, Tahap Pertama Edi-Rendi Gelontorkan Rp203 Miliar

8 hari lalu

Jembatan Sebulu Segera Dibangun, Tahap Pertama Edi-Rendi Gelontorkan Rp203 Miliar

Keberadaan jembatan akan membuat perekonomian sejumlah kecamatan di Kukar semakin menggeliat


Wabup Kukar Datangi Lokasi Kebakaran di Sumber Sari

9 hari lalu

Wabup Kukar Datangi Lokasi Kebakaran di Sumber Sari

Rendi datang dengan membawa sejumlah bantuan, berupa sembako dan paket bantuan lainnya.


Rendi Solihin Salurkan Bantuan Kepada Warga Korban Kebakaran

9 hari lalu

Rendi Solihin Salurkan Bantuan Kepada Warga Korban Kebakaran

Dilakukan pendataan agar semua korban kebakaran bisa terjangkau bantuan


Program Unggulan Edi Damansyah Mengubah Ekonomi Kutai Kartanegara

9 hari lalu

Program Unggulan Edi Damansyah Mengubah Ekonomi Kutai Kartanegara

Kegiatan yang diadakan oleh pemerintah tidak hanya memberikan ruang bagi para wirausaha untuk berkembang tetapi juga menjadi bukti perhatian yang diberikan oleh Bupati.


Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

11 hari lalu

Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

Kukar merupakan daerah lumbung pangan bagi Provinsi Kalimantan Timur


Wakil Bupati Kukar Hadirkan Opick di Muara Jawa

11 hari lalu

Wakil Bupati Kukar Hadirkan Opick di Muara Jawa

Safari Ramadan tahun ini jadi kesempatan Rendi menjabarkan program pembangunan Pemkab Kukar kepada masyarakat.


Wabup Kukar Optimistis RS Muara Badak Beroperasi Akhir 2024

13 hari lalu

Wabup Kukar Optimistis RS Muara Badak Beroperasi Akhir 2024

Masjid Al Istiqomah menjadi lokasi Safari Ramadan, dirangkai dengan buka puasa bersama dengan masyarakat sekitar, termasuk penyerahan bantuan alat kelengkapan ibadah.


Wabup Kukar Janji Warga Desa Muara Panutan Segera Dapatkan Air Bersih dan Listrik 24 Jam

13 hari lalu

Wabup Kukar Janji Warga Desa Muara Panutan Segera Dapatkan Air Bersih dan Listrik 24 Jam

Listrik dan air sangat dibutuhkan oleh masyarakat di Desa Muara Pantuan, Kecamatan Anggana, Kutai Kartanegara (Kukar).


Deretan Kritik Kepada Rumah Menteri dan Istana Wapres di IKN

14 hari lalu

Proyek perancangan Memorial Park di ibu kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. (ANTARA/HO-Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat)
Deretan Kritik Kepada Rumah Menteri dan Istana Wapres di IKN

Bangunan baru di Istana Negara IKN seperti rumah menteri dan istana wakil presiden mendapat kritik. Berikut fakta-faktanya.