TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi menyampaikan kesiapan Indonesia membantu pemerintah Arab Saudi dalam proses identifikasi jemaah haji yang belum diketahui.
Hal ini disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir, melalui pesan singkat, Selasa, 29 September 2015. “Sesuai arahan presiden, Indonesia telah mengambil langkah yang konstruktif,” kata dia.
Hal ini, menurut Arrmanatha, telah disampaikan Menteri Retno kepada Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubair di sela pertemuan Sidang Majelis Umum PBB, dan pemerintah Arab Saudi menyambut baik tawaran Indonesia tersebut.
Baca juga:
Heboh Anggota Dewan Disebut Cekik Polisi: Begini Kejadiannya
Si Cantik Pacar Jim Carrey Bunuh Diri: Ini Pesan Terakhirnya
“Menlu Saudi menyambut baik tawaran Indonesia karena dipandang langkah konstruktif yang dapat membantu identifikasi jemaah yang meninggal, namun juga proses investigasi,” katanya.
Arrmanatha mengatakan saat ini yang terpenting adalah mengetahui identitas korban khususnya jemaah Indonesia dan hasil investigasinya. “Saat ini proses investigasi sedang berlangsung dan masih ada jemaah Indonesia yang belum diketahui keberadaannya,” katanya. (Lihat video Misteri Penyebab Tragedi Mina)
Sebelumnya, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan pencarian korban terhalang kebijakan pemerintah Arab Saudi. Lukman mengatakan bahwa akses untuk mendapatkan informasi tidak mudah, baik secara formal maupun informal.
Data dari Kementerian Agama per 28 September 2015 menyebutkan sebanyak 41 jemaah asal Indonesia meninggal dunia karena peristiwa Mina. Sedangkan jemaah yang masih dirawat di rumah sakit mencapai 10 orang dan 82 orang lagi belum kembali ke pemondokan atau belum diketahui keberadaannya.
ARKHELAUS WISNU
Baca juga:
Kisah Salim Kancil Disetrum, Tak Juga Tewas: Inilah 3 Keanehan
Kisah Macan Podium Gerwani PKI yang Lupa Bulan September