TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Menteri Pertahanan Malaysia Hishammuddin Hussein mengatakan bahwa bencana kabut asap akibat kebakaran hutan di Indonesia telah membuatnya menderita. Pasalnya, kabut asap akibat kebakaran hutan itu menyeberang hingga ke Malaysia.
Hishammuddin yang menderita penyakit asma itu merasa langsung dampaknya. "Saya sangat menderita akibat kabut ini. Saya punya penyakit asma," kata Wakil Ketua Umno itu seperti yang dilansir Malay Mail, Selasa, 29 September 2015. (Lihat video Daftar Hitam Perusahaan di Balik Kabut Asap)
Baca Juga:
Departemen Lingkungan Malaysia mencatat indeks polusi udara di tiga kota di negeri jiran itu mencapai kategori tidak sehat pada malam hari. Indeks polusi di Kota Tinggi Johor sekitar 115, Port Dickson Negeri Sembilan mencapai nilai 109 dan 104 di Paka Terengganu. Sementara indeks tertinggi yaitu 131 terdapat di kota Balok Baru Pahang. Kabut asap juga dirasakan di beberapakota lain yaitu Bukit Rambai Malacca, Muar Johor, dan Kemaman Terengganu.
Persoalan kabut asap yang tidak kunjung selesai itu menyebabkan pemerintah Malaysia menawarkan bantuan militer untuk memadamkan api. "Saya sangat siap membantu," kata Hishammuddin. Ia mengaku telah membicarakan hal itu dengan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu.
"Perlu usaha bersama mewujudkan itu. Hubungan saya dengan Menteri Pertahanan Singapura Ng Eng Heng dan Ryamizard sangat dekat," katanya. Hishammuddin mengatakan akan berkonsultasi dengan Singapura terkait bantuan yang telah diberikan negara itu dan apa yang harus dilengkapi dari Malaysia untuk mengatasi bencana kabut asap
Selain dari Malaysia, tawaran bantuan militer mengatasi bencana kabut asap itu juga muncul dari Singapura. Pemerintah Singapura dua kali menawarkan bantuan pasukan militer untuk memadamkan asap di Sumatera dan Kalimantan.
Menteri Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Air Singapura Vivian Balakrishnan menelepon Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Siti Nurbaya Bakar untuk mengirimkan pesawat C-130 dan pesawat Chinooks dengan maksud membuat hujan buatan. Namun tawaran itu kembali ditolak pemerintah.
Belakangan, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan pemerintah Indonesia terbuka kepada negara mana pun termasuk Singapura jika ingin membantu memadamkan kebakaran hutan di Tanah Air untuk menghilangkan asap. "Silahkan saja kami terbuka. Singapura bisa ikut lihat sendiri. Singapura, silahkan kalau mau membantu. Jangan hanya bicara," kata Wapres Jusuf Kalla di New York, Amerika Serikat, Minggu 27 September 2015.
PUTRI ADITYOWATI | MALAYSIA MAIL | ANTARA
Baca juga:
Kisah Salim Kancil Disetrum, Tak Juga Tewas: Inilah 3 Keanehan
Ini Duit yang Dipakai Setya Novanto Cs & Ahok: Siapa Boros?