TEMPO.CO, Bandung - Pemerintah Kota Bandung segera mengeluarkan kartu pintar Bandung. Kartu yang diberi nama Bandung Smart Card ini bakal menjadi salah satu alat pembayaran menggantikan uang tunai.
Sebelum kartu pintar itu diluncurkan, Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bandung bersama Universitas Padjadjaran melakukan Seminar Kajian Efektivitas Penggunaan Non Cash Payment Bagi Masyarakat.
"Bappeda melakukan kajian secara khusus tentang manfaatnya. Nanti secara tidak langsung akan tersosialisasi kepada masyarakat bahwa ada manfaat tentang penggunaan non-cash payment ini," kata Sekretaris Daerah Kota Bandung Yosi Irianto seusai seminar, Selasa, 29 September 2015.
Yosi menambahkan, sebagai cikal bakal kota pintar, Kota Bandung harus menggunakan smart card. Kartu pintar ini termasuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah RPJM menuju smart city. "Bandung dibandingkan kota lain laju pertumbuhan ekonomi cukup tinggi hampir 8,5 persen. Kita lebih maju dari sisi pertumbuhan ekonomi, perdagangan," ujarnya.
Masih ada beberapa masalah yang harus disempurnakan sebelum kartu ini diluncurkan. Salah satunya adalah mengintegerasikan dengan perbankan. Pasalnya, kartu ini diharapkan bisa dipakai untuk membayar segala macam keperluan dari jasa hingga barang. "Akan dikoordinasikan dengan BI karena itu akan dilibatkan dengan berbagai bank yang akan bermitra baik dengan pemerintah dan juga dengan BI," ucapnya.
Yosi menambahkan Kartu ini rencananya juga bisa dimanfaatkan sebagai penyalur bantuan untuk masyarakat miskin. Artinya, lanjut Yosi, kartu pintar ini tidak hanya untuk kalangan menengah ke atas tapi juga mencakup kalangan bawah. "Satu kartu multifungsi dan bisa digunakan seluruh masyarakat kota Bandung," tuturnya.
Kota Bandung bisa dibilang ketinggalan dari kota lainnya. Menurut Yosi, Jakarta dan Bali sudah terlebih dahulu menggunakan teknologi ini untuk beberapa jenis pembayaran.
Di tempat yang sama, Kepala Bidang Penelitian dan Statistik Bappeda Kota Bandung Chairul Anwar menambahkan, kartu ini akan diluncurkan pada Oktober mendatang. sebagai pilot project, kartu pintar ini akan disebar terlebih dahulu untuk kalangan Pegawai Negeri Sipil. "Tahap awal bisa digunakan untuk parkir elektronik. Mesinnya sudah tersedia. Untuk PNS kartu ini bisa untuk membayar gaji dan kartu identitas," tuturnya.
Chairul menambahkan, Bank Indonesia akan mengawasi segala macam proses transaksi menggunakan kartu ini. Pasalnya, tidak semua bank memiliki teknologi untuk memproduksi kartu pintar untuk nasabahnya. Chairul menyebut Bank BJB adalah salah satunya.
Dengan hadirnya Bandung Smart Card, penggunaan uang cash yang terlalu berlebihan di Kota Bandung diharapkan bisa menurun agar masyarakat bisa lebih efektif dan
efesien dalam melakukan transaki. "Berdasarkan data Bank Indonesia, Bandung Kota ke dua tertinggi yang menggunakan transaksi tunai. Karenanya, akan kita
dorong agar masyarakat mau mengunakan kartu," tandasnya.
PUTRA PRIMA PERDANA