Untuk kategori pemilih fiktif alias bukan penduduk setempat, Panwaslu menemukan 45 kasus, terbanyak di Kecamatan Ponjong dengan 30 temuan. Temuan paling sedikit untuk kategori pemilih berumur kurang dari 17 tahun dan pemilih berganti status, hanya tiga kasus.
Dari data delapan kecamatan, temuan berupa kesalahan data pemilih terbanyak ada di Kecamatan Panggang yang mencapai lebih dari 5 ribu temuan. "Kami prihatin dengan banyaknya temuan data pemilih ini meskipun DPS sudah diketok," ujar Budi.
Untuk 10 kecamatan lain yang belum sempat terkoreksi Panwaslu, pihaknya tetap mengejar agar sesuai tenggat sebelum Daftar Pemilih Tetap diketok 2 Oktober 2015. "Dengan waktu mepet ini kami usahakan semampunya memberi koreksi pada data KPU," ujarnya.
BACA JUGA
Penolak Tambang Dibunuh, Si Anak Tunjuk Penjemput Ayahnya
Begini Kisah Kampus Terima 50, Tapi Luluskan 500 Mahasiswa
Budi mengakui, temuan untuk koreksi dari Panwaslu ini terpaut jauh dengan data KPU yang sebelumnya mencatat ada 17 ribu data pemilih ganda yang mesti dikoreksi. Sebabnya, Panwaslu baru melakukan koreksi untuk delapan dari total 18 kecamatan saja.
Ketua DPRD Gunungkidul yang juga tim sukses pasangan Djangkung Sudjarwadi-Endah Bekti Kuntaringsih yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Suharno menuturkan adanya data tak valid itu berpotensi menimbulkan kerugian bagi peserta pilkada juga citra pilkada Gunungkidul.
"Bagi Gunungkidul, data tak valid seperti orang meninggal akan menimbulkan seolah angka golput tinggi," ujar Suharno. Di sisi lain, bagi peserta pilkada,o rang yang belum terdaftar sebagai pemilih dan kebetulan pendukung salah satu calon akan dirugikan karena tak terakomodasi hak politiknya.
Untuk mengantisipasi kesalahan, tim sukses calon pilkada rata-rata membentuk relawan sendiri guna mengawasi data pemilih di daerah pemilihan masing-masing. "PDIP juga lainnya sudah memiliki tim sendiri untuk koreksi dan pengawasan data pemilih yang rentan disalahgunakan itu," ujar Suharno.
Divisi Teknis Pelaksanaan Pemilu KPU Gunungkidul, Ahmadi Ruslan Hani, menegaskan, pihaknya masih berupaya memperbaiki kesalahan data pemilih sementara sebelum ditetapkan.,"Seluruh elemen masyarakat termasuk Panwaslu masukkan koreksinya kami terima untuk perbaikan," ujar Hani.
PRIBADI WICAKSONO
PRESIDEN JOKOWI DISERANG
SBY: Kalau Ada yang Mau Kudeta, Saya Paling Depan Menolak!
Rachma Serang Jokowi, Ruhut: Dia Presiden Kehendak Tuhan!