TEMPO.CO, Batam - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam Phillip Mustamu mengatakan kondisi udara di Batam dan sekitarnya semakin buruk akibat asap kebakaran hutan. Jarak padang di Bandara Hang Nadim hanya 1.200-1.500 meter, sedangkan kecepatan angin 3-30 kilometer per jam.
Menyangkut take-off dan landing pesawat, kata dia, bergantung pada pilot dan pihak Bandara Hang Nadim. "Kami sifatnya memberitahukan soal ketebalan kabut asap di bandara. Dari pantauan BMKG Batam, jumlah titik api di Sumatera (Jambi, Palembang, dan Riau) sebanyak 318 titik," kata Phillip, Selasa, 29 September 2015. (Lihat video Daftar Hitam Perusahaan di Balik Kabut Asap)
Pekatnya asap membuat Pemerintah Kota Tanjungpinang meliburkan sekolah mulai hari ini. Alasannya, ketebalan asap sudah membahayakan anak-anak sekolah. "Benar, kami terpaksa meliburkan anak sekolah dasar," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang Dadang Hz.
Sedangkan siswa sekolah menengah atas, menurut Dadang, tetap masuk, tapi dilarang ke luar kelas. Untuk mererapkan kebijakan ini, Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang. "Diminta orang tua murid tidak membiarkan anak-anak berkeliaran di tempat terbuka," ucapnya.
Wali Kota Batam Ahmad Dahlan mengatakan telah membagikan 10 ribu masker kepada warga, terutama pengendara sepeda motor. Namun pihaknya belum menutup sekolah seperti yang dilakukan Kota Tanjunginang.
RUMBADI DALLE