TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Agama sebagai Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) menambah anggota tim pencari jemaah haji Indonesia yang menjadi korban dalam peristiwa Mina seiring dengan semakin luasnya area pencarian hingga ke kota lain di luar Mekah.
"Sesuai dengan petunjuk Menteri (Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin), tim (pencari) ditambah dari empat menjadi sembilan orang," kata Kepala Daerah Kerja Mekah Arsyad Hidayat di Mekah, Arab Saudi, Selasa dinihari.
Ia mengaku penambahan tim tersebut bertujuan untuk mempercepat pencarian jemaah yang menjadi korban dalam peristiwa Mina. Apalagi masih ada lima kontainer berisi jenazah korban meninggal dalam peristiwa tersebut yang belum diumumkan fotonya oleh otoritas Arab Saudi.
"Sampai tadi (Senin) malam kontainer tersebut belum dibuka dan ada empat kontainer dibawa ke Jeddah karena pemulasaran mayat di Al Muasim tidak cukup," kata Arsyad.
Oleh karena itu, ia membagi anggota tim pencari yang terdiri atas anggota TNI dan Polri serta paramedis dan dokter ahli dalam dua kelompok, yaitu di Mekah dan di Jeddah.
Sampai Selasa, 29 September 2015 pukul 01.00 Waktu Arab Saudi sebanyak 90 orang jemaah haji Indonesia belum kembali ke pemondokan masing-masing sejak peristiwa Mina, Kamis pagi, 24 September 2015.
"Kami juga telah dapat menghubungi tim forensik Al Muashim , sehingga besok bisa mendapatkan sidik jari para korban yang telah meninggal itu," katanya.
Dengan demikian diharapkan pencarian jemaah Indonesia, yang kemungkinan menjadi korban meninggal dalam peristiwa Mina bisa lebih cepat, mengingat saat ini telah memasuki hari kelima sejak peristiwa terjadi, sehingga dikhawatirkan kondisi jenazah semakin memburuk dan tidak mudah dikenali lagi.
Pada kesempatan itu Arsyad juga melaporkan total warga negara Indonesia yang meninggal dalam peristiwa Mina sebanyak 46 orang, terdiri atas 42 jemaah Indonesia dan empat jemaah yang merupakan WNI yang sudah bermukim di Arab Saudi.
ANTARA
Video Terkait: