TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya mengatakan Singapura harusnya lebih arif dalam menyampaikan kritiknya pada Indonesia terkait dengan kabut asap. Menurut Siti Nurbaya, Indonesia sudah bekerja sangat keras dalam memadamkan asap.
"Harus ada kearifan karena Indonesia bukan tidak kerja. Kita kerja luar biasa. Presiden Jokowi sampai turun ke lapangan," kata Siti di kompleks Istana, Senin, 28 September 2015.
Meski begitu, Siti mengaku paham jika Singapura sebagai negara tetangga Indonesia marah karena kabut asap tersebut. "Saya paham kenapa marah, tapi harusnya lebih arif. Kalau indeks standar pencemaran udara tinggi pada jam 12 malam, orang kan pada jam itu tidak berada di luar rumah," katanya.
Selain itu, Siti mengatakan indeks standar pencemaran udara di Singapura selalu turun dan tidak melulu berada di level yang tinggi. Siti Nurbaya mencontohkan, jika indeks mencapai angka 300 di Singapura, maka beberapa jam kemudian angkanya langsung akan turun. "Jadi tidak arif juga kalau marahnya lama. Kalau sebentar boleh lah, karena setelah indeks mencapai tinggi kemudian dia akan langsung turun lagi. Kalau berbahaya, indeksnya seharian tinggi," katanya.
Sebelumnya, Singapura mengajukan protes ke Indonesia terkait dengan asap kebakaran hutan yang mulai berimbas ke negara tersebut. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan telah berkomunikasi dengan Menteri Luar Negeri Singapura untuk menjelaskan langkah-langkah yang sudah dijalankan Indonesia. "Indonesia sangat serius menyelesaikan masalah kebakaran hutan, dan akan dibarengi dengan penegakan hukum serta pendidikan," kata Retno.
ANANDA TERESIA