TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri Yayasan Pendidikan Soekarno Rachmawati Soekarnoputri menilai Kim Jong Un layak mendapatkan penghargaan The Star of Soekarno, dalam acara penyerahan penghargaan, di Hotel Borobudur, Jakarta, Minggu, 27 September 2015.
Rachmawati menilai pemimpin kontroversial Korea Utara tersebut telah mampu membawa perubahan bagi Korea. Ia juga menilai Kim Jong Un sudah berusaha untuk melakukan upaya penggabungan Korea Utara dan Korea Selatan. (Baca: Presiden Korut Kim Jong Un Raih Soekarno Award?)
"Kim Jong Un telah berusaha membawa perdamaian bagi semenanjung Korea," ujarnya. Rachmawati melanjutkan, pihaknya sedang mendorong unifikasi antara Korea Utara dan Korea Selatan agar tercipta kedamaian di semenanjung Korea.
Rachmawati juga menilai Kim Jong Un juga sangat aktif dalam melawan imperialisme. Hal inilah yang membuat Kim Jong Un dianggap layak oleh Yayasan Pendidikan Soekarno. "Yang menerima penghargaan adalah yang punya semangat dan kesamaan pandangan dengan Soekarno terutama pada perlawanan neo feodalisme dan imperialisme," ujarnya.
Pada penghargaan ini, turut hadir pula mantan perdana menteri Malaysia Mahathir Mohamad yang juga menerima penghargaan ini. Penerima penghargaan lainnya adalah mantan Presiden Kuba Fidel Castro, mantan Presiden Venezuela Hugo Chavez, Raja Yordania King Abdullah II, dan Raja Maroko King Mohammed VI. Namun, para tokoh ini kehadirannya diwakili oleh orang lain. Perwakilan penerima penghargaan lainnya antara lain Duta Besar Republik Kuba Nirsia Castro Guevara mewakili Fidel Castro, Duta besar Republik Venezuela Darwin Tovar mewakili Hugo Chaves, dan Duta Besar Republik Rakyat Korea Ri Hyong Ju mewakili Kim Jong Un.
MAWARDAH NUR HANIFIYANI
Simak juga:
Pria Ini Dapat Mobil di Lomba Lari 10K TNI, Tapi Bingung...
Diadukan Isteri Soal Nafkah, Nasib Krisna Mukti Diputuskan