Usaha Ade membuahkan hasil. Ada temannya yang bersedia menemui Solihin di klinik. "Saya minta tolong temui bapak. Tapi saat itu bapak lagi diinfus," katanya.
Ade kemudian mencoba menghubungi pembimbing jemaah. Namun saat itu sangat sulit menghubungi pembimbing. "Ternyata handphone pembimbing hilang," ujarnya.
Tak habis akal, Ade menghubungi pembimbing rombongan lain. Kebetulan pembimbing rombongan Solihin ada di dekat pembimbing yang dihubunginya.
Baca:
TRAGEDI MINA: Kisah Ninda, Dua Kali Selamat dari Maut
TRAGEDI MINA: Pesan Terakhir Sugeng Sebelum ke Mekah
"Saya tanya, Ustad bener enggak ibu saya meninggal? Dijawab, 'Iya Neng. Yang sabar ya Neng,'" katanya menirukan pembimbing ayah dan ibunya.
Ade kemudian menanyakannya lagi, "Sudah pasti?" yang kemudian diiyakan sang ustad.
CANDRA NUGRAHA
Baca juga:
Bulan Darah, 28 September Kiamat? Resah, Ini Kata Gereja
Heboh Kain Kafan Berpita Merah dalam Peci Hantui Pilkada