TEMPO.CO, Kapuas - Sekretaris Komunitas Himpunan Pemadam Kebakaran Mandiri Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, H. Sahlan, mengaku organisasinya belum menerima bantuan biaya operasional atas upaya pemadaman kebakaran hutan, lahan, dan pekarangan di kabupaten setempat. Padahal, tim damkar mandiri Kapuas telah bekerja sejak 16 Agustus 2015.
Pemerintah daerah sebenarnya telah menganggarkan biaya operasional untuk damkar mandiri. Walhasil, sedikitnya 30 anggota damkar mandiri mesti bekerja sukarela kendati duit operasional belum mengucur. Untuk pemadaman api di Kapuas, timnya menerjunkan 21 unit damkar, yang terdiri atas delapan unit pikap dan 13 damkar roda tiga.
"Mungkin Senin depan bantuan biaya baru turun. Kami sebetulnya punya 400-an anggota," kata Sahlan kepada Tempo di Kelurahan Selat Barat, Kecamatan Selat, Ahad, 27 September 2015. Berdasarkan kalkulasinya, timnya membutuhkan biaya operasional minimal Rp 500 ribu per unit damkar untuk sekali turun ke lapangan.
Besaran tersebut berdasarkan estimasi setiap mesin pompa menghabiskan bahan bakar premium sebanyak 10 liter per jam, ditambah dengan biaya logistik 10 personel tiap damkar. "Ini masih di luar biaya BBM. Tapi semangat kami hanya ingin membantu pemadaman, itu saja," kata Sahlan.
Kalaupun bantuan urung turun, Sahlan mengaku tidak akan menuntut bayaran. Damkar Mandiri Kapuas sebenarnya dibentuk membantu pemadaman kebakaran api di wilayah kota, bukan kebakaran hutan dan lahan. Lantaran kebakaran kian meluas, pemerintah Kapuas terpaksa memanfaatkan personel damkar mandiri sebagai tulang punggung pemadaman titik api di daerah pelosok.
Selama lebih sebulan terakhir bekerja, kata Sahlan, timnya telah memadamkan kebakaran hutan dan lahan seluas kira-kira 247 hektare. Namun dia hakulyakin area kebakaran di Kapuas sebenarnya jauh melebihi angka itu. Di Kapuas, mayoritas titik api membakar lahan pertanian, kebun karet, rambutan, dan nanas.
"Di Kecamatan Kapuas Timur ada petani yang gagal panen karena lahannya ikut terbakar," ia menambahkan. Selain 21 unit damkar mandiri, pemadaman titik api disokong enam unit damkar induk, dua unit damkar Badan Penanggulangan Bencana Daerah, dan enam unit damkar Manggala Agni.
Pemerintah Daerah Kapuas juga melibatkan personel TNI dan Polri di bawah koordinasi Komando Distrik Militer 1011 Kuala Kapuas. Titik api tersebar di Kecamatan Kapuas Timur, Dadaup, Basarang, Selat, dan Kapuas Hilir. "Hari ini baru ada laporan masuk satu titik api," kata Sahlan.
DIANANTA P. SUMEDI
BERITA MENARIK
Disebut Ahok Berotak Kelas Dua, Ini Reaksi Mengejutkan Jaya Suprana
Dilaporkan Tewas 30 Tahun Lalu, Wanita Ini Ternyata Hidup