TEMPO.CO, Kupang - Umat dalam Paroki St Yoseph Pekerja Penfui Keuskupan Agung Kupang (KAK) Nusa Tenggara Timur mendoakan para korban tragedi Mina, terutama korban meninggal dan luka-luka dari Indonesia. Insiden itu terjadi saat pelemparan jumrah, Kamis, 24 September 2015.
"Mari kita sejenak menundukkan kepala untuk mendoakan sesama kita yang beragama Islam yang menjadi korban dalam tragedi Mina," kata Romo Titus, Pr, ketika memimpin misa pertama di gereja itu, seperti dilansir Antara, Minggu, 27 September 2015.
Menurut dia, setiap kejadian termasuk tragedi Mina harus diambil hikmahnya sebagai pengalaman ke depan. Sebab, siapa pun, kata dia, tentu tidak menghendaki terjadinya tragedi di Mina, yang menurut pejabat Arab Saudi dikategorikan musibah terburuk dalam 25 tahun terakhir.
Secara resmi, pemimpin gereja Katolik sedunia, yaitu Paus Fransiskus, telah menyampaikan keprihatinan dan duka mendalam atas tragedi itu serta meminta umat mendoakan para korban. "Atas musibah tersebut, Paus Fransiskus menyatakan belasungkawa kepada umat Islam," ujarnya.
Paus Fansiskus mengeluarkan pernyataan itu kala berada di Katedral St Patrick. Ucapan belasungkawa tersebut dia sampaikan ketika memimpin doa sore di New York. Dia menyampaikan kepada para jemaatnya untuk berdoa kepada Tuhan khusus untuk momen terjadinya tragedi tersebut.
Tragedi yang terjadi pada musim haji tahun ini diklaim sebagai tragedi terburuk sepanjang seperempat abad terakhir. Tragedi terakhir terjadi pada 1990 yang menewaskan sekitar 1.426 anggota jemaah haji, yang mati lemas di area terowongan dekat Mekah.
ANTARA
Baca juga:
Tragedi Mina: Dua Keteledoran Diungkap, Arab Saudi Bereaksi
Kata Ahok, Ormas Galak Jitu Atasi Kemacetan Jakarta