TEMPO.CO, Banjar - Lima calon haji asal Kota Banjar, Jawa Barat, meninggal saat akan melempar jumrah di Mina, Kamis, 24 September 2015. Salah seorang caloh haji yang meninggal bernama Maemunah, 54 tahun, warga Parunglesang, Kota Banjar.
Menantu almarhumah Maemunah, Deden, menuturkan, pihak keluarga mendapat informasi tewasnya korban dari suami Maemunah, Sarnan Saripudin, yang turut menunaikan ibadah haji. "(Jumat) sekitar jam 11-an, kakak ipar saya ditelepon Bapak (Sarnan) dari sana (Mekah). Bapak memberi informasi bahwa Ibu (Maemunah) sudah dipanggil Allah," katanya, saat ditemui di rumah duka, di Parunglesang, Sabtu, 26 September 2015.
Deden menjelaskan, kejadian yang merenggut nyawa mertuanya terjadi sekitar pukul 08.00, waktu Arab. Saat itu, korban hendak melempar jumrah di Mina. "Ibu pegangan ke Bapak, tapi keseret sama jamaah lain lalu jatuh," ujarnya.
Setelah jatuh, korban terinjak-injak jemaah lainnya. "Kejadian jam 08.00, diangkat askar jam 4 sore," kata Deden.
Meski demikian, kata Deden, pihak keluarga telah ikhlas dan berharap almarhumah meninggal dengan syahid. Kejadian ini, kata dia, merupakan kadar dari Allah. "Allah sudah menentukan semuanya," kata Deden.
Baca juga:
Harapan lainnya, Deden berharap tidak lagi terjadi peristiwa semacam ini. Penyelenggaraan ibadah haji ke depan, harus lebih tertib. Saat ini, Deden mengatakan, Sarnan dirawat di rumah sakit Emergency Mina.
Sementara itu, Maemunah berprofesi sebagai guru agama Islam. Korban berangkat haji bersama suaminya dan bergabung dengan kelompok terbang 61 JKS melalui KBIH Persatuan Islam di Bandung.
Nur, salah seorang kerabat korban, mengatakan, selain sebagai guru agama di sekolah dasar, korban merupakan sesepuh Madrasah Diniyah Al Ummah, Parunglesang. "Ibu (Maemunah) sangat baik sekali kepada sesama rekan seperjuangan (membangun madrasah diniyah). Perjuangannya pantang mundur dalam membangun madrasah," katanya.
CANDRA NUGRAHA