TEMPO.CO, Jakarta - Hubungan baik Iwan Fals dan Setiawan Djodi di ujung keretakan. Keduanya kini harus berhadapan di pengadilan, setelah PT Tiga Rambu, perusahaan manajemen milik Iwan Fals, menggugat PT Airo Swadaya Stupa, event organizer milik Setiawan Djodi.
Istri Iwan, Rosana Listanto, mengatakan hubungan kedua musikus itu baik-baik saja, tidak terpengaruh perkara hukum. "Kami hanya menuntut hak kami sesuai dengan perjanjian yang telah ditandatangani untuk konser Kantata Barock," ujar Rosana, yang juga mengelola PT Tiga Rambu, dikutip dari sebuah artikel berjudul Mengapa Jalur Hukum dari website pribadi Iwan Fals, Iwanfals.co.id.
Hubungan baik kedua musikus senior itu dimulai ketika Iwan membuat album Mata Dewa, pada 1989. Saat itu, teman-teman bermain band Iwan sering mengajak berkumpul di rumah Setiawan yang memiliki fasilitas band lengkap. Usut punya usut, ternyata keduanya masih saudara sepupu dari bapak.
Semenjak itu, keduanya berteman baik dan sering bertukar pikiran mengenai musik sehingga lahirlah proyek Kantata Takwa pada 1990. Proyek seni tersebut merupakan kolaborasi dari banyak seniman dan musikus kawakan Indonesia seperti Sawung Jabo, Jockie Surjoprajogo, dan W.S. Rendra. Nama Kantata Takwa kemudian berubah menjadi Kantata Barock pada 2009.
Pada 30 September 2011, band yang telah mengeluarkan tiga album itu menggelar konser akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Konser diselenggarakan oleh PT Tiga Rambu dan PT Airo Swadaya Stupa. Belakangan, Iwan menggugat Setiawan karena melanggar kontrak perjanjian.
"Saat ini PT Tiga Rambu, perusahaan yang mengurus segala sesuatu tentang Iwan Fals, sedang menunggu hasil persidangan sehubungan dengan adanya penayangan konser Kantata Barock yang mungkin berulang oleh pihak PT Airo di stasiun tv MNC dalam kurun waktu Desember 2013 hingga pertengahan tahun 2014 tanpa izin. Artinya, PT Airo melanggar perjanjian kontrak kerja sama dengan PT Tiga Rambu," ujar Iwan Fals, dalam sebuah artikel berjudul Berhak Menggugat di laman pribadinya.
Dalam kontrak kerja sama tertulis, video rekaman konser Kantata Barock hanya digunakan untuk dokumentasi internal saja. Rekaman konser tersebut bisa ditayangkan televisi, asalkan kedua belah pihak mendapatkan sejumlah kompensasi.
Mediasi telah dilakukan, tapi tak berujung baik. “Kami telah mencoba menempuh jalan damai dari sejak kami mengetahui ditayangkannya konser Kantata Barock di sebuah stasiun tv swasta tetapi tidak ada tanggapan yang baik dari PT Airo sejak 2013 sampai dengan 2014," kata putri Iwan Fals, Annisa Cikal Rambu Basae.
INDRI MAULIDAR