TEMPO.CO , Probolinggo - Hamid Atwi bin Tarji, 50 tahun, warga Desa Muneng Kidul, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur juga menjadi korban tragedi Mina. Hamid meninggalkan seorang istri, dua anak dan dua cucu. Ditemui Tempo di rumah duka di Desa Muneng Kidul, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, Buchori, kakak ipar korban mengatakan informasi yang diterimanya ihwal meninggalnya korban berasal dari rekan satu kloter korban.
"Ada panggilan atas nama Hamid masuk ke handphone saya," kata Buchori. Setelah diangkat, ternyata yang ngomong adalah orang lain. "Orang itu bilang kalau keluarga di rumah disuruh tahlil dan membaca Alquran," katanya.
Buchori kemudian minta untuk berbicara dengan adiknya, Yum Hayumah, 37 tahun, istri korban. "Adik saya bilang kalau adik ipar saya itu telah meninggal dunia," ujar Buchori. Mendengar kabar tersebut, keluarga di rumah kaget. "Kedua anak korban menangis terus," kata Buchori.
Hingga saat ini, handphone istri korban masih sulit dihubungi. Keluarga tidak memiliki firasat apapun sebelumnya mendapat kabar kalau Hamid meninggal dunia. "Rabu malam, korban telepon jika tiga hari kedepan tidak telepon karena masih sibuk ibadah (lempar jumroh)," kata Buchori. Namun ternyata, Kamis malam menerima kabar kalau adik iparnya meninggal dunia.
DAVID PRIYASIDHARTA
Video Terkait: