TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia periode 2000-2005, Rudjito, semasa hidupnya dikenal sebagai orang yang memiliki tekad dan semangat yang tinggi. Hal itu diungkapkan oleh sahabat Rudjito, Budi Yuwono Yahmi.
Budi sejak lama mengetahui penyakit ginjal yang diderita Rudjito. "Saat dia sudah sakit, duduk di kursi roda, tapi ini orang benar-benar luar biasa tekad dan semangatnya. Betul-betul saya kehilangan teman sekaligus saudara saya," kata Budi Yuwono, saat dihubungi Tempo, Kamis 23 September 2015.
Budi Yuwono Yahmi adalah Komisaris Utama BPR Harta Insan Karimah Parahyangan. Kepada Tempo ia menceritakan persahabatannya dengan Rudjito terjalin sejak masa kuliah. Karena kedekatan itulah Budi mengetahui bahwa Rudjito telah sejak lama menderita sakit ginjal. Namun, sifat pekerja keras Rudjito membuat dia lalai dengan penyakitnya. Akhirnya, Rudjito pun harus menjalani transplantasi ginjal.
Rudjito wafat pada Kamis 24 September 2015 di usia 69 tahun. Semasa menjabat Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia, pada 2000 Rudjito berhasil meningkatkan kinerja Bank Rakyat Indonesia secara signifikan. Bekas Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan ini juga pernah mendapatkan penghargaan sebagai Chief Executive Officer (CEO) Badan Usaha Milik Negara terbaik di tahun 2003.
Rencananya jenazah Rudjito akan dimakamkan di pemakaman San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat, pada 25 September 2015, setelah selesai salat Jumat.
DESTRIANITA K