TEMPO.CO, Madiun - Beras untuk rakyat miskin berkualitas buruk ditemukan di Kelurahan Wungu, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Beras bersubsidi sebanyak 10,05 ton jatah untuk 335 rumah tangga itu diketahui dalam keadaan bercampur kutu, berwarna kekuningan, dan berbau apek.
Menurut Soekatman, jeleknya kualitas raskin tersebut baru diketahui saat dibagikan ke rumah tangga sasaran. "Raskin yang tidak layak konsumsi ini untuk jatah dua bulan, September dan Oktober," kata Sekretaris Kelurahan Wungu Soekatman di Madiun, Jumat, 25 September 2015.
Baca Juga:
Para penerima mengadukan kondisi beras yang tak layak konsumsi itu kepada perangkat kelurahan. Pengaduan itu diteruskan ke Perum Bulog Subdivisi Regional Madiun. "Kami minta agar raskin diganti yang bagus. Jangan sampai yang kualitasnya jelek dikonsumsi warga Kelurahan Wungu," ucap Soekatman.
Permintaan Soekatman langsung ditanggapi Bulog. Namun dia belum tahu kapan Bulog akan menarik beras tak layak makan itu dan menggantinya dengan yang bagus.
Anehnya, Kepala Perum Bulog Madiun Rachmat Syahdjoni Putra mengaku telah menarik raskin berkualitas jelek di Kelurahan Wungu itu. "Sudah diganti oleh petugas saya di lapangan," kata dia, melalui pesan singkat kepada Tempo.
SIMAK JUGA
Pangeran Salman Dituding Biang Tragedi Mina
TRAGEDI MINA: Ini Dugaan Penyebab Aksi Saling Desak & Injak
Bupati Madiun Muhtarom meminta Perum Bulog hanya mendistribusikan raskin yang berkualitas baik. "Kalau memang kualitasnya jelek segera dikembalikan, Bulog harus konsisten karena kami selalu meminta desa atau kelurahan untuk membayar tunggakan pembayaran raskin," ujar dia.
Muhtarom berharap raskin berkualitas buruk tidak lagi diberikan kepada warganya. Karena itulah dia meminta Bulog meningkatkan seleksi sebelum raskin keluar dari gudang. Hal ini untuk menghindari pembengkakan biaya transportasi yang dikeluarkan Bulog.
NOFIKA DIAN NUGROHO
BERITA MENARIK
Ahok Kaget: Anggaran Rotterdam Rp 3,5 T, Jakarta Rp 12,1 T
Ketika Putin Melihat Bung Karno di Masjid Terbesar Eropa