TEMPO.CO, Bojonegoro - Kantor Wilayah Kementerian Agama Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, memastikan satu calon haji yang meninggal dari Bojonegoro bukan akibat tragedi Mina, melainkan karena sakit. Jemaah itu bernama Jari, 68 tahun, asal Kecamatan Kanor.
Menurut Kepala Seksi Haji dan Umrah Kanwil Kementerian Agama Bojonegoro Wahid Priyanto, setelah dilakukan pengecekan di kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH), disebutkan tidak ada jemaah yang menjadi korban tragedi Mina. ”Tidak ada jemaah asal Bojonegoro yang menjadi korban Mina,” ujar Wahid kepada Tempo, Jumat, 25 September 2015.
Pernyataan Wahid itu menanggapi ditemukannya seorang calon haji di Rumah Sakit Al-Jisr dengan selendang bertuliskan Safara Tour and Travel Bojonegoro. Wahid berujar jika terdapat tulisan tour dan travel, bisa dipastikan bahwa yang bersangkutan bukan jemaah haji reguler, tapi lewat ongkos naik haji (ONH) plus. Koordinasi mereka melalui biro-biro jasa dan agen perjalanan.
Wahid menuturkan ada dua jemaah haji asal Bojonegoro yang meninggal dunia karena sakit. Selain Jari, ada Suyadi, asal Kecamatan Kepohbaru. Suyadi meninggal dua pekan lalu.
Sebelumnya diberitakan dua jemaah haji asal Jawa Timur menjadi korban dalam tragedi Mina. Kejadian tersebut saat jamaah haji dari seluruh dunia akan melempar jumrah. "Yang pertama adalah Sumaniro warga Desa Triwungan, Blok Krajan Kabupaten Probolinggo," kata Kepala Hubungan Masyarakat Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur, Mahsun Zain, melalui pesan singkat.
Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf berencana mendatangi rumah Sumaniro di Probolinggo. "Saya akan melayat bersama Kepala Kanwil Kemenag Jawa Timur," kata Gus Ipul, sapaan Syaifullah, Kamis malam, 24 September 2015.
SUJATMIKO