TEMPO.CO, Banjarbaru - Sekitar satu jam sebelum kedatangan Presiden Joko Widodo di Desa Gunung Damar, Kota Banjarbaru, seorang pria sepuh meracau terkait sulitnya memperoleh sertifikat tanah. Ia bahkan mengaku bekas ajudan panglima TNI. Penjagaan sebelum kedatangan Presiden memang cukup longgar di sekitaran panggung utama, di mana Presiden Jokowi memberikan pengarahan terkait kebakaran dan pemadaman api.
Pria beruban yang memakai kaos bertuliskan 'Jokowi 2014' itu, mengaku ingin menyampaikan aspirasi langsung kepada Presiden Joko Widodo. "Saya ini bayar pajak tanah, tapi susah dapat sertifikatnya. Makanya saya minta tolong Pak Jokowi bantu," kata pria yang enggan menyebutkan namanya itu.
Pria ini mengatakan punya tanah di area tersebut. Itu sebabnya, dia berniat menyampaikan aspirasi terkait kesulitan memperoleh sertifikat kepemilikan tanahnya.
Melihat omongan yang semakin tak terkontrol, Polisi Militer TNI-AD dan Provost Polri, segera menggiring dan mengamankan pria sepuh itu. Baru berjalan 200-an meter dari panggung utama, lelaki tua itu dijemput mobil TNI-AD untuk diamankan.
Presiden Joko Widodo dan Ibu Negera, Iriana Widodo mendarat mulus di Bandara Syamsudin Noor, pukul 11.15 Wita. Presiden hadir di Kalimantan Selatan untuk memantau kebakaran lahan dan memastikan upaya pemadaman api berjalan lancar. Ia telah menginstruksikan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, untuk mencabut izin konsesi yang telah diberikan pada pengusaha jika terbukti membakar hutan dan lahan.
Ia juga meminta dibangun kanal gambut sebagai upaya preventif mencegah kebakaran lahan gambut di Kalimantan Selatan. "Utamanya gambut untuk buat kanal. Kalau sudah ada kanal, air terus ada, jadi enggak terbakar," kata Presiden saat meninjau kebakaran lahan di Desa Gunung Damar, Kota Banjarbaru, Rabu, 23 September 2015.
Selain meninjau kebakaran lahan dan hutan, Presiden dan Ibu Negara beserta rombongan akan menunaikan salat Idul Adha 1436 Hijriah di Masjid Al- Mukaromah, Kota Martapura, Kabupaten Banjar.
DIANANTA P. SUMEDI