TEMPO.CO, Jakarta - Ada yang tak mungkin dilupakan oleh Hotma Sitompul, ketika menengok Adnan Buyung Nasution, di Rumah Sakit Pondok Indah, beberapa hari lalu. Di tengah sakitnya, Adnan Buyung minta para pengacara berpikir tentang pembelaan hukum bagi rakyat miskin. "Waktu di rumah sakit, beliau masih memikirkan LBH," kata Hotma Sitompul, dalam percakapannya dengan Tempo, Rabu, 23 September 2015.
Lembaga Bantuan Hukum atau LBH adalah yayasan yang dibentuk 1970, atas inisiatif Adnan Buyung. Yayasan itu dibentuk untuk memberikan bantuan hukum serta memperjuangkan hak rakyat miskin.
Hotma menjenguk Adnan Buyung pada Minggu malam, 20 September 2015, di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan. Beberapa hari sebelumnya, Adnan Buyung meminta Hotma Sitompul datang ke rumahnya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan. "Seminggu sebelum meninggal, saya dipanggil untuk diberi nasihat," kata Hotma.
Baca juga:
3 Alasan Kenapa Kita Sangat Kehilangan Bang Buyung
Ini Pesan Terakhir Adnan Buyung Nasution kepada Keluarga
Adnan Buyung Wafat, Hotma Sitompul Dapat Firasat
Di luar petuah Adnan Buyung Nasution, kepadanya secara pribadi, Hotma menuturkan, banyak pesan Adnan Buyung soal keberlangsungan perjuangan hak rakyat miskin, di bidang hukum. Nasib LBH dan bagaimana nasib pembelaan hukum bagi rakyat miskin, serta hak si miskin mendapatkan keadilan mendominasi pembicaraan Adnan Buyung dengan Hotma. "Bisa dikatakan sampai akhir napasnya dia selalu memikirkan keadilan bagi rakyat miskin," ujarnya. (Baca: Hadapan Todung, Adnan Buyung Tulis Sendiri Pesan Terakhir )
Karena itu, menurut Hotma, kepulangan Adnan Buyung Nasution, ke semesta adalah kehilangan besar Indonesia terhadap sosok advokat. "Dari tangan beliau, terlahir banyak sosok-sosok hebat," kata Hotma.
Menurut Hotma, banyak jebolan pengacara hasil besutan Adnan yang memiliki karier cemerlang. "Beliau ini advokat agung. Semua yang di bawah dia 'jadi orang'," ujarnya.
Adnan Buyung Nasution meninggal di Rumah Sakit Pondok Indah hari ini, 23 September, pukul 10.15 WIB. Kondisi kesehatan Adnan mulai menurun sejak Desember tahun lalu. Dia menderita gagal ginjal lantaran sering mengkonsumsi obat darah tinggi dan hemodialisis. Sejak itu pun Adnan harus melakukan cuci darah tiga kali dalam sepekan. Adnan bakal disemayamkan di rumah duka di Poncol Lestari Nomor 7, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
DEVY ERNIS