TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli mengatakan Adnan Buyung Nasution merupakan sosok pahlawan sejati yang memperjuangkan keadilan bagi rakyat. "Bang Buyung adalah pahlawan sejati hukum, keadilan, dan hak asasi manusia," ujar Rizal, melalui pesan pendek kepada Tempo, Rabu, 23 September 2015.
Rizal bercerita waktu dirinya dipenjara di Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin, Bandung, saat rezim Soeharto, sosok Adnan Buyung membela dirinya dan mahasiswa lainnya. Bersama dengan Haryono Tjitrosubeno dan Amartiwi Saleh, ujar Rizal, Adnan berjuang membela mahasiswa yang saat itu berseberangan dengan mantan Presiden Indonesia kedua, Soeharto.
"Dia pembela gratis saya dan kawan-kawan mahasiswa ketika di penjara dan diadili di Pengadilan Negeri Bandung tahun 1978-1979," ujarnya. "Abang all out membela mahasiswa yang oposisi terhadap Soeharto."
Rizal juga mengatakan Adnan Buyung merupakan pribadi yang tak gampang menyerah dan selalu optimistis. "Tidak pernah lelah, tidak pernah menyerah, dan selalu optimis untuk memperjuangkan keadilan di Indonesia," ujarnya.
Dia berharap agar perjuangan Adnan Buyung membela keadilan bisa terus dilanjutkan oleh generasi penerus bangsa. "Semoga cita-cita abang terus jadi obor perjuangan untuk kita semua," ujar Rizal.
Adnan Buyung Nasution meninggal dunia di Rumah Sakit Pondok Indah hari ini, 23 September 2015, pukul 10.15 WIB. Kondisi kesehatan Adnan Buyung mulai menurun sejak Desember tahun lalu. Dia menderita gagal ginjal lantaran sering mengkonsumsi obat darah tinggi dan hemodialisis. Sejak itu pun Adnan Buyung harus melakukan cuci darah tiga kali dalam sepekan. Adnan bakal disemayamkan di rumah duka Poncol Lestari Nomor 7, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
DEVY ERNIS