TEMPO.CO, Jakarta - Pusat Teritorial TNI Angkatan Darat (Pusterad) bekerja sama dengan Universitas Indonesia akan mengadakan seminar nasional Pembinaan Teritorial ke-I Tahun Anggaran 2015. Seminar ini rencananya dilaksanakan pada 15-16 Oktober 2015 di kampus UI, Depok.
"Seminar ini adalah ide dari Pusterad dan Universitas Indonesia," kata Direktur Pembinaan Teritorial Pusterad Kolonel Rudianto, dalam acara silaturahmi dan dialog mengenai seminar ini, di Markas Pusterad, Jalan Setu Raya, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu, 23 September 2015.
Tema seminar ini yaitu "Mewujudkan Sistem Pertahanan Semesta yang Tangguh Melalui Penguatan Peran Pembinaan Teritorial TNI AD dalam Membantu Menyiapkan Kekuatan Pertahanan Negara."
Adapun tujuan dari seminar ini, kata Rudianto, yakni untuk menyamakan persepsi dan pola pikir yang komprehensif, obyektif, dan cara bertindak yang profesional, proporsional oleh para pegiat teritorial.
Dalam seminar ini, rencananya akan disusun regulasi yang menjabarkan tentang tugas pokok TNI dalam membantu pemerintah. "Juga membahas alternatif dan solusi dalam menghadapi perang asimetris dan proxy war (perang proxy) oleh seluruh komponen bangsa," ucap Rudi.
Selain UI, TNI AD sudah berkoordinasi dengan delapan perguruan tinggi negeri lain yang akan menjadi tuan rumah pelaksanaan seminar. Di antaranya, Universitas Padjadjaran (Bandung), Universitas Brawijaya (Malang), Universitas Gadjah Mada (Yogyakarta), Universitas Hasanuddin (Makassar), Universitas Airlangga (Surabaya), Universitas Sumatera Utara, dan Universitas Pattimura (Ambon).
Komandan Pusterad Mayor Jenderal TNI Meris Wiryadi mengatakan seminar ini akan berkesinambungan dari tahun ke tahun. Yakni bergiliran ke perguruan tinggi tersebut. "Teritorial adalah fungsi utama TNI selain pertempuran. Sehingga kami merasa perlu ada kegiatan ini untuk memberi pemahaman terkait keamanan teritorial," ujarnya.
Menurut Meris, teritorial bukan hanya milik TNI. Namun semua bangsa mempunyai tanggung jawab sesuai dengan bidangnya masing-masing. Hal ini, kata dia, juga berkaitan dengan masalah tantangan, hambatan, dan ancaman teritorial yang dihadapi saat ini dan masa depan.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Indonesia Bambang Wibawarta mengatakan pembinaan teritorial adalah kewajiban kita bersama. "Muara kita bersama terhadap bangsa dan negara," ucapnya. Jadi, siapa saja harus melakukan sesuatu dan mengambil peran sesuai bidang masing-masing. "Pembinaan teritorial ini berkaitan erat dengan individu atau kelompok-kelompok yang ada di masyarakat," ujarnya.
Kepala Staf TNI Angkatan Darat Letnan Jenderal TNI Mulyono menyambut rencana pelaksanaan seminar pembinaan teritorial. "Seminar ini juga akan memberikan pemahaman, siapa pelaku-pelaku binter (pembinaan teritorial)," kata Mulyono.
REZKI ALVIONITASARI