TEMPO.CO, Jambi - Kabut asap pekat yang menyelimuti Kota Jambi dan sekitarnya sejak dua bulan lalu kini mulai berkurang. Indeks standar pencemaran udara (ISPU) di kota itu pun kini turun drastis. Alhasil, Pemerintah Kota Jambi mulai meminta pengelola sekolah aktif kembali.
"Melihat kondisi udara yang kian membaik, maka kita sudah menganjurkan para murid masuk sekolah, setelah sempat diliburkan selama sebulan terakhir. Meski demikian, kita tetap meminta warga memakai masker bila ingin beraktivitas di luar rumah," kata Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Jambi Abubakar kepada Tempo, Senin, 21 September 2015.
Menurut Abubakar, ISPU beberapa pekan terakhir mencapai angka 360 ppm lebih atau sudah masuk kategori sangat berbahaya. Namun, sejak Ahad, 20 September 2015, indeks itu menurun drastis mencapai level di bawah 100 ppm, persisnya pada angka 97 ppm.
"Mudah-mudahan kondisi ini terus membaik, apalagi sebagian besar wilayah Kota Jambi malam tadi sempat diguyur hujan walau tidak begitu deras. Hari ini, dari jenjang sekolah dasar hingga sekolah menengah atas, di daerah ini semua sudah masuk sekolah, besok menyusul semua murid PAUD dan TK," ujar Abubakar.
Membaiknya kondisi udara di Kota Jambi dan sekitarnya disusul pula dengan jarak pandang yang semakin membaik. Berdasarkan pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Jambi, jarak pandang sudah mencapai level 2.500-3.500 meter.
Aktivitas Bandara Sultan Thaha Syaifuddin, Jambi, pun mulai berangsur normal. Maskapai Garuda Indonesia yang berangkat dari Jakarta pukul 12.00 sudah bisa mendarat.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jambi Arif Munandar mengakui ada 12 lokasi hutan dan lahan yang masih terbakar, sebagian besar di wilayah Kabupaten Muarojambi. "Kini titik panas dan kawasan yang terbakar terpantau 12 titik, dan tengah diupayakan pemadaman. Ini sudah menurun bila dibandingkan sehari sebelumnya yang mencapai 21 titik," tuturnya.
SYAIPUL BAKHORI