TEMPO.CO, Bandung - Hingga September 2015, korban tewas akibat kecelakaan lalu lintas di Indonesia sedikitnya mencapai 23 ribu orang. Sepanjang 2014 sebanyak 28 ribu orang. Tahun ini korban tewas kecelakaan didominasi pemakai sepeda motor yang mencapai 70 persen, dan mobil pribadi sekitar 12 persen dari total 23 ribu korban tewas.
Kepala Bidang Manajemen Operasional dan Rekayasa Lalu Lintas Korps Lalu Lintas Polri, Komisaris Besar Unggul Sedyantoro, mengatakan, biang utama kecelakaan yang menimbulkan korban tewas terkait kecepatan kendaraan. Semakin tinggi kecepatan yang dipacu, menurut dia, kemungkinan akibat fatalnya besar.
"Karena sekarang iklan motor mengesankan bahwa motor yang cepat itu paling bagus, seharusnya kesan itu dibalik. Itulah yang meracuni anak-anak, adik-adik kita," ujar Unggul di sela-sela acara ASEAN Automobile Safety Forum di Aula Timur Institut Teknologi Bandung, Senin, 21 September 2015.
BERITA MENARIK
Ribuan Hewan Mati Misterius, Ini Sinyal Kiamat 28 September?
Aksi Manusia Jelek Sedunia Bikin Mulas, Lihat Tampangnya
Data jumlah kendaraan di Indonesia menunjukkan totalnya 113.662.217 unit. Paling banyak sepeda motor sebanyak 94.243.031 unit, adapun kendaraan penumpang 11.561.123 unit. Sementara korban luka hingga tewas sebanyak 68.224 orang pada 2014, merupakan pengendara berusia produktif, 16-30 tahun.
Unggul menyarankan DPR membuat regulasi kecepatan kendaraan untuk menekan angka kematian. Namun, penyebab kecelakaaan lalu lintas tidak punya faktor tunggal, melainkan kombinasi antara faktor pengendara, kondisi kendaraan, dan jalan. "Mayoritas kecelakaan akibat faktor manusia, seperti mengantuk di Tol Cipali itu bisa fatal."
Dari faktor kondisi kendaraan temuan paling banyak akibat kondisi ban yang aus. Pengendara pribadi, ujar Unggul, masih sering lalai memeriksa kondisi ban kendaraannya. "Sekarang yang diuji baru kendaraan umum, kendaraan pribadi belum ada secara berkala, jadi diperiksa secara pribadi saja."
Anggota tim dosen Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB, Annisa Jusuf, mengatakan hampir 78 persen kecelakaan lalu lintas di Indonesia pada 2014 misalnya, terjadi di Pulau Jawa. Kebanyakan provinsi utama itu ada di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur.
Kota-kota besar itu memiliki kecenderungan faktor yang sama terkait kecelakaan lalu lintas, yakni pelayanan angkutan umum yang buruk dan lambatnya pertumbuhan infrastruktur jalan. Masalah sosial lainnya terkait pertumbuhan penduduk yang tidak merata dan ledakan pertumbuhan sepeda motor, yang membuat ketidakseimbangan antara pembangunan jalan dan volume kendaraan.
ANWAR SISWADI
BACA JUGA
Bocah Kelas II SD Tewas Dirisak, Disdik DKI: Gurunya di Mana?
Lulung Lunggana: Saya Ogah Diadu Lagi dengan Ahok