TEMPO.CO, Pamekasan - Petugas Keamanan Lembaga Pemasyarakatan Pamekasan, Jawa Timur, menemukan benda mirip bom saat melakukan pemindahan narapidana kasus terorisme, Aryo Bin Ismial alias Mambo alias Separiano.
"Benda itu sudah diamankan ke Markas Brimob oleh tim jihandak (penjinak bahan peledak)," kata Kepala Lapas Pamekasan, Kusmanto Eko Putro, Senin, 21 September 2015.
Menurut Kusmanto, penemuan benda mirip bom itu bermula saat petugas lapas hendak memindahkan Mambo dari Lapas Pamekasan ke Lapas Porong, Sidarjo, Senin dini hari sekitar pukul 01.00 wib. Dia dipindah karena berselisih dengan napi teroris lain bernama Nom Baasyir.
Sebelum dipindah, petugas lebih dahulu menggeledah barang-barang bawaan Mambo. Saat itulah ada benda tertinggal di kamar Mambo. Petugas kemudian meminta Mambo membawa benda tersebut.
Saat naik ke mobil tahanan, petugas merasa curiga karena Mambo memandangi benda tersebut. Mambo diminta membuang benda rakitan itu. "Dibuang di tanah di belakang Lapas," ujar Kusmanto.
Kusmanto menjelaskan, karena benda itu mirip bom rakitan, pihak Lapas Pamekasan berkoordinasi dengan Kepolisian Resor Pamekasan. Pihak Polres menugaskan tim jihandak dan langsung membawa benda tersebut di Markas Brimob.
Kepala Satuan Brimob Subden 3 Detasemen A Kepolisian Daerah Jawa Timut, Ajun Komisaris Musihram, mengatakan benda mirip bom itu telah dimusnahkan oleh tim jihandak dengan cara ditembak sebanyak tiga kali. Namun tidak ada respon. "Setelah dibuka benda itu ternyata isinya bunga-bungaan," ucapnya.
Musihram menduga benda itu sengaja dibuat oleh Mambo untuk menakut-nakuti petugas Lapas. Sebab, selain sampah, di dalam kamar Mambo juga ditemukan rangkaian MP3 dan baterai HP yang diikat lakban hitam. "Mambo memang ahli bom," kata dia.
Mambo adalah terpidana kasus pencobaan pengeboman kantor Kedubes Amerika Serikat di Jakarta. Dia baru delapan bulan menghuni Lapas Pamekasan. Sebelumnya, Mambo ditahan di Markas Komando Brimob Jakarta.
MUSTHOFA BISRI