TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mengatakan kesenjangan sosial saat ini makin meningkat. Menurut dia, saat ini sebanyak 20 persen masyarakat ekonomi kelas atas menguasai hampir 50 persen konsumsi masyarakat Indonesia. Sedangkan kelompok 40 persen penduduk miskin hanya menguasai 20 persen konsumsi perekonomian Indonesia.
"Kesenjangan sosial menjadi keprihatinan kita semua dan telah menjadi agenda prioritas pemerintah untuk dapat diselesaikan," katanya di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Senin, 21 September 2015. Puan mengatakan meningkatnya kesenjangan ini tak sebanding dengan gagasan "Revolusi Mental" yang dicetuskan Presiden Joko Widodo.
Puan mengatakan, secara internal, dinamika penduduk di Indonesia memasuki fase sangat krusial. Tanda krusial itu adalah adanya perubahan kondisi demografi di luar perkiraan. "Hal ini tampak dari perubahan angka kelahiran dan pertumbuhan penduduk yang keduanya cenderung stagnan, bahkan meningkat, dalam beberapa tahun terakhir," ujarnya.
Apalagi, kata dia, empat aspek permasalahan kependudukan yang sering terjadi dan menjadi tugas pemerintah untuk berbenah, selain kesenjangan sosial, adalah kemiskinan, pengangguran, dan kualitas sumber daya manusia yang minim. Dia berjanji, dalam waktu dekat, empat permasalahan itu akan segera teratasi. Salah satu caranya adalah mengimplementasikan lebih konkret Peraturan Presiden Nomor 153 Tahun 2014 tentang Grand Design Pembangunan Kependudukan.
"Saat ini 45 persen penduduk Indonesia memiliki kemampuan pendapatan hanya Rp 500 ribu per bulan. Apakah pengeluaran itu dapat menghidupi penduduk Indonesia agar dapat memenuhi kehidupan yang layak? Jawabannya tentu menjadi pertanyaan bagi kita semua."
REZA ADITYA