TEMPO.CO, Tasikmalaya - Listrik biarpet terjadi di beberapa kecamatan di Tasikmalaya, Jawa Barat, pada musim kemarau ini. Penyebab utama gangguan listrik karena layang-layang yang memakai benang kawat.
Layangan berbenang kawat tersebut bisa mengakibatkan listrik korsleting saat kawat menyentuh kabel listrik. Rangka layangan yang menyangkut di jaringan listrik juga bisa menimbulkan masalah. Contohnya, saat rangka layangan itu terkena embun pagi, bisa menyebabkan korsleting.
Untuk mengantisipasi biarpet, PLN Rayon Kota Tasikmalaya gencar mensosialisasikan larangan layangan menggunakan benang kawat. Sosialisasi dilakukan di tempat-tempat di mana kerap ditemukan warga yang bermain layangan kawat ini.
"Sosialisasi oleh tim disebar di wilayah kota, di kantong-kantong yang suka ditemukan layangan (berbenang kawat), contohnya di daerah Tuguraja, Cibeureum, dan Tamansari," kata Manajer Rayon PLN Kota Tasikmalaya Iran Junaedi saat ditemui di kantornya, Senin, 21 September 2015.
Upaya lain, Iran melanjutkan, pihaknya menggandeng Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) untuk mensosialisasikan larangan layangan kawat. Sosialisasi itu dilakukan saat pengajian. "Kami meminta bantuan DKM untuk menyebarkan imbauan agar tidak bermain layangan menggunakan kawat atau dekat jaringan," ujarnya.
Selain itu, PLN menemui pihak Dinas Pendidikan dan mensosialisasikan larangan tersebut kepada sekolah-sekolah di Tasikmalaya.
Menurut Iran, permasalahan padamnya listrik bukan hanya disebabkan layangan kawat. Dia menyebutkan listrik bisa mengalami gangguan karena alam dan binatang. "Bisa karena ada musang atau burung di jaringan atau karena ranting pohon," tuturnya.
CANDRA NUGRAHA