TEMPO.CO, Jakarta - Chief Executive Officer World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia Efransjah meminta kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar untuk berani menindak para oknum perusak lingkungan.
"Hutan dan air adalah basis utama ekosistem. Di planet bumi ini, manusia sebagai khalifahnya. Sifat manusia adalah serakah. Mereka merusak hutan yang menjadi basis ekosistem, untuk memenuhi keinginannya. Kami bukan pembuat keputusan, yang bisa memutuskan Ibu. Saya tahu Ibu punya hati nurani, jadi setelah mendengar kami, Ibu lakukan saja," kata Efransjah, dalam pidato pada acara Peringatan Hari Perdamaian Dunia dan Deklarasi Indonesia Bergerak Menyelamatkan Bumi (Siaga Bumi), di Taman Hutan Kementerian Lingkungan Hidup, Senin, 21 September 2015.
Acara ini merupakan program dari organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa yang dilaksanakan untuk memperingati Hari Perdamaian Dunia. Menurut Efransjah, sudah saatnya manusia peduli terhadap lingkungan karena pemanasan global sudah semakin parah, terlebih dengan terjadinya kebakaran hutan di Riau yang menyebabkan munculnya asap yang dapat mengganggu saluran pernapasan dan penglihatan.
Selain WWF Indonesia, dalam acara Hari Perdamaian Dunia dan Siaga Bumi ini juga dihadiri Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan; Din Syamsudin, mantan Ketua PP MUhammadiyah; dan beberapa perwakilan organisasi massa seperti NU, Muhammadiyah, MUI, KWI, PGI, PHDI, Walubi, Matakin, dan lainnya.
DESTRIANITA K